anak diduga terlibat dalam perilaku rasis yang dilakukan oleh pendukung FC Porto terhadap pendukung dan pemain Manchester City saat kedua tim bertemu di 16 besar Europa League, Kamis (16/2).
Pendukung Porto yang membuat gesture rasis pada pendukung Manchester City pekan lalu diduga melibatkan pendukung anak-anak yang berada di boks eksekutif Estadio do Drago. UEFA sedang memeriksa keluhan yang dibuat oleh pihak City setelah kemenangan 2-1 di kandang Porto tersebut.
Mereka menuduh bagian dari kerumunan fans membuat suara dan gerakan rasis pada pemain kulit hitam City, yakni Mario Balotelli dan Yaya Toure. Pihak Porto sendiri membantah pernyataan tersebut dan menjelaskan bahwa para pendukung mereka itu hanya berteriak 'Kun, Kun, Kun' mengacu pada julukan striker City, Sergio Aguero yang merupakan nama panggilan striker asal Argentina tersebut.
Rekaman video ponsel yang beredar di internet telah dijadikan klaim oleh pihak City dan digunakan sebagai bahan pendukung terhadap pengaduan mereka kepada UEFA. Sementara itu, terungkap bahwa anggota direksi City yang duduk di area VIP melihat anak-anak di bawah usia remaja membuat gerakan rasis dari balik kaca di boks eksekutif stadion milik Porto tersebut.
Salah satu fans City menuturkan pada Sportsmail: "Segera setelah kejadian itu (gesture rasis) dimulai di stadion, kami melihat anak-anak di boks eksekutif pun menirunya. Ini menjijikkan. Jika Porto mengklaim tidak ada pelecehan rasis terhadap pemain City, maka itu benar-benar sebuah lelucon."
Ofisial City menolak berkomentar pada Minggu malam ketika ditanya tentang pengaduan yang mereka lakukan kepada UEFA dan tidak jelas apakah tuduhan tentang anak-anak disertakan di dalamnya.
Editor | : | Fachmina Aditya Putra |
Komentar