73.
Pertandingan ketat telah terlihat sejak menit pertama. Di akhir kuarter pertama, ITHB unggul tipis 21-20. Sepanjang perempat kedua, ITHB mencetak 13 poin sedangkan Ubaya mengoleksi 14 poin. Memasuki kuarter ketiga, ITHB tancap gas dengan mencetak 19 poin sedangkan Ubaya hanya mampu mendulang sembilan poin.
Pada kuarter terakhir pertandingan semakin seru. Kedua tim saling bergantian mendulang poin sehingga terjadi kejar-mengejar angka. Ubaya mampu menghasilkan 30 poin berbanding 21 poin yang dihasilkan ITHB. Namun, kebangkitan Ubaya itu tidak mampu mengejar keunggulan poin yang telah dibuat ITHB. Hasilnya, ITHB memastikan titel juara berkat keunggulan satu poin atas Ubaya.
"Dari awal kami telah menduga pertandingan akan seketat ini. Tim juga telah siap untuk menghadapi pertandingan final ini," jelas Yosef Praktiknyo, asisten pelatih ITHB.
Sementara kekalahan Ubaya lebih dikarenakan permainan mereka yang tidak konsisten. "Tim bermain tidak konsisten. Terkadang mereka tampil bagus, namun kadang-kadang permainan mereka merosot," ucap pelatih Ubaya, Wellyanto Pribadi.
Keberhasilan ITHB semakin sempurna dengan terpilihnya Kaleb Ramot sebagai Pemain Terbaik Libamanas 2012.
| Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar