Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, membantah dirinya menyebut pemain timnas senior sebagai mafia seperti yang ditulis media online Inilah.com dalam berita berjudul "PSSI Akan Bangkit dari Purwakarta". Djohar menilai itu adalah salah satu bentuk fitnah kepada dirinya.
Setelah kekalahan telak 0-10 yang dialami timnas Indonesia kala bertandang ke Bahrain, Rabu (29/2), PSSI pun menjadi sorotan. Banyak yang menilai kekalahan ini adalah kesalahan PSSI yang mengirimkan pemain U-23 karena sebagian besar pemain timnas terdahulu bermain di kompetisi yang dinilai tidak legal oleh PSSI, Indonesia Super League (ISL).
Namun, seperti tertulis di inilah.com, pemilik media online itu, Muchlis Hasyim, bertemu dengan Djohar Arifin Husin dalam sebuah pesawat Emirates penerbangan EK 358 dari Dubai menuju Jakarta. Dalam penerbangan itu Djohar dikatakan menyesalkan kepemimpinan wasit dalam pertandingan terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2012 di Stadion Nasional Manama, Bahrain.
Selain itu, dikatakan bahwa Djohar menyebutkan dua alasannya mengirimkan timnas U-23, yaitu karena PSSI hanya ingin memainkan pemain yang berlaga di kompetisi resmi, dan yang kedua karena para pemain senior adalah mafia karena terkontaminasi cara-cara dari pengurus PSSI yang lama.
“Kita tidak bisa lagi mengharapkan pemain-pemain senior. Mereka semua mafia karena sudah terkontaminasi dengan cara-cara dan ulah pengurus PSSI lama, yang suka seenaknya sendiri mengatur pertandingan,” bunyi pernyataan Djohar yang tertulis di inilah.com.
Djohar Arifin pun membantah pernyataan itu ketika dikonfirmasi oleh wartawan dalam sebuah konferensi pers di Kantor PSSI, Jumat (2/3) sore WIB. Djohar mengaku belum membaca berita tersebut, tapi sudah mendengar dari beberapa pengurus. Ketua Umum PSSI itu menyebut hal ini sebagai sebuah fitnah terhadap dirinya dan pemain senior yang pernah membela timnas.
"Saya sudah dengar soal itu. Saya tak tahu di mana saya menyatakan seperti itu. Saya membantah telah mengatakan hal itu. Saya sudah bicara dengan orang hukum kita bagaimana prosedur jika seperti itu," ungkap Djohar.
"Saya sudah sering mendapat segudang fitnah seperti itu. Saya pun merenung sendiri, mudah-mudahan itu menjadi amal ibadah saya karena difitnah seperti itu. Bayangkan, ini juga akan menyakiti pemain senior dan keluarganya jika mereka membacanya. Saya juga kaget bertambah lagi fitnah untuk saya. Mudah-mudahan pemain senior itu bisa tabah menghadapi fitnah ini," lanjut Djohar.
Namun, setelah dikonfirmasi melalui telepon, Muchlis Hasyim mengatakan pada wartawan bahwa ia memang bertemu Djohar usai pulang dari umroh dan melakukan wawancara seputar kekalahan telak yang dialami timnas di Bahrain.
"Saya memperkenalkan diri sebagai Muchlis dari inilah.com. Djohar tahu ini konteksnya wawancara. Saya bertanya soal kekalahan timnas dan ia menjelaskan banyak hal dari mulai anggapannya timnas dikerjai sampai alasannya memilih pemain muda dibanding pemain-pemain senior di ISL. Dia mengatakan itu dan tidak bilang yang ia ucapkan itu adalah off the record," ujar Muchlis.
Editor | : | Benediktus Gerendo Pradigdo |
Komentar