KONI tetap tak berhenti mengupayakan penyelesaian kisruh di sepak bola Indonesia dengan jalan rekonsiliasi. Yang terbaru KONI merencanakan membentuk tim kecil yang beranggotakan perwakilan KONI, PSSI, KPSI, ISL, IPL juga Forum Pengprov PSSI (FPP) untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi.
"Tim ini nantinya akan menjadi sebuah tim rekonsiliasi. Tim akan duduk bersama untuk merundingkan jalan keluar dari permasalahan yang terjadi. Jalan keluar itu tentunya harus berdasarkan statuta yang ada," kata Tono Suratman, Ketua KONI, usai menerima perwakilan KPSI dan FPP di gedung KONI, Jakarta, Senin (5/3).
Rencana KONI Pusat itu disambut baik oleh KPSI. Komite yang dibentuk atas dukungan mayoritas anggota PSSI itu, kata Tonny Aprilani, Ketua KPSI, siap mengikuti keinginan KONI."Mudah-mudahan dengan dibentuknya tim kecil, sebelum tanggap 18 ada penyelesaian dengan jalan musyawarah dan mufakat," kata Tonny saat jumpa pers di Kantor KPSI, Senayan, Jakarta, Senin (5/3).
Hanya Tonny tak menampik. Ia dan pihaknya akan tetap mempersiapkan Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar di Hotel Mercure Ancol, 18 Maret mendatang. Hal ini dilakukan sebagai jalan terakhir apabila penyelesaian masalah lewat tim kecil tak jua menemui titik temu.
"Tapi saya yakin KONI tidak akan berhenti. Mereka pasti akan terus melakukan mediasi," terang Tonny. "Walau begitu, saya juga yakin Djohar Arifin Husin cs. akan sulit menerima. Karena itu, kami tetap akan menyelenggarakan KLB. Dari pembicaraan dengan pak Tono, beliau juga mendukung. Bahkan, beliau berencana mengirim utusannya ke KLB nanti."
Ketika ditanya kesiapan KLB, Roberto Rouw, Ketua Penyelenggara KLB, bersuara. "Sampai saat ini tidak ada kendala, semua berjalan baik. Hotel tempat diselenggarakannya Kongres dan hotel pendukung juga sudah fix. Undangan juga sudah kita edarkan. Mungkin persiapan sudah 75 persen," terang Roberto.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar