masing untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
Menyusul kekalahan telak 0-10 yang dialami timnas kala bertanding menghadapi Bahrain di pertandingan Grup E Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia, pemerintah pun ikut bicara, tak terkecuali Presiden SBY yang merasa prihatin dengan perseteruan dalam organisasi PSSI yang melukai masyarakat sepak bola Indonesia.
Presiden SBY mengaku prihatin terkait ricuh pengurus PSSI dan menyebut perseteruan tersebut telah melukai perasaan rakyat. Presiden kemudian berharap kepengurusan PSSI bisa mendengarkan suara rakyat.
Presiden juga mengaku menerima banyak pesan singkat yang meminta pemerintah turun tangan terkait kisruh PSSI. Tapi, SBY mengaku pemerintah tak bisa selalu ikut campur tangan terkait kisruh di tubuh PSSI karena akan berbenturan dengan kebijakan FIFA yang melarang pemerintah melakukan intervensi terhadap PSSI.
Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong, pun menegaskan bahwa komentar SBY itu seharusnya dijadikan sebuah motivasi bagi kepengurusan PSSI untuk segera mengakhiri perpecahan dan mencari jalan keluar demi sepak bola Indonesia.
"Beliau (SBY) berkomentar seperti itu untuk memacu kita. Setelah Pak Presiden dan Pak Menteri akhirnya bicara mengenai kondisi PSSI, kita semua harus meninggalkan kepentingan masing-masing dan bersatu demi sepak bola kita semua," ujar Limbong dalam keterangannya di Kantor PSSI, Selasa (6/3) siang WIB.
Bernhard Limbong pun berharap dalam Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, akan ada jalan keluar untuk menyelesaikan masalah kisruh sepak bola Indonesia seperti yang diharapkan oleh seluruh masyarakat sepak bola. "Semoga Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya bisa menjadi momen yang penting untuk menyelesaikan semua masalah ini," harap Limbong.
Editor | : | Benediktus Gerendo Pradigdo |
Komentar