10 di babak Kualifikasi Piala Dunia di Manama, akhir Februari lalu, sedikit terobati.
Hal ini terjadi setelah timnas U-21 tampil gemilang dan menunjukkan kalau Indonesia masih patut diperhitungkan. Paling tidak untuk kawasan Asia Tenggara.
Memulai kiprahnya di Grup A turnamen Hassanal Bolkiah Trophy 2012 bersama Laos, Singapura, Myanmar, dan Filipina, Indonesia mencatatkan hasil yang cukup baik. Setelah menekuk Laos 2-0 di partai pembuka, dengan persiapan yang terbilang masih mentah, Indonesia bisa memaksa Singapura untuk bermain imbang.
Namun keberuntungan bagi Indonesia tak berlanjut di partai selanjutnya. Sempat unggul 1-0 di babak pertama, Indonesia harus bertekuk lutut di hadapan Myanmar setelah tiga gol balasan diciptakan Kyaw Zayar Win cs.
Untungnya kekalahan itu tak merembet ke laga keempat. Terbukti, Indonesia bisa membungkam Filipina dengan skor meyakinkan 3-0. Kemenangan itupula yang akhirnya membawa Indonesia melaju ke partai semifinal, mendampingi Myanmar, sang juara Grup A.
Di semifinal, Indonesia juga menunjukkan tajinya. Dengan permainan cepat tanpa lelah, Indonesia bisa menundukkan Vietnam, sang juara Grup B, dua gol tanpa balas. Kemenangan itu membuat Indonesia melaju ke partai puncak untuk menghadapi Brunei Darussalam, tim tuan rumah yang mampu memetik kemenangan dari tangan Myanmar dengan skor tipis 3-2.
Kata berbentuk sebuah harapan pun mulai bermunculan seiring masuknya Indonesia ke partai final. Salah satunya yang dikemukakan oleh Manajer Timnas Indonesia U-21, Hasrul Azwar. "Saya meminta agar anak-anak tetap menjaga fighting spirit seperti saat melawan Vietnam. Jangan terlalu lama menahan bola. Tapi tunjukkan permainan cepat agar Brunei cepat lelah," kata Azwar.
Hal itu, kata Azwar, cukup penting jika Andik dkk. ingin meraih hasil positif. "Tapi, kami optimistis bisa menang. Kemenangan akan berguna untuk mengharumkan nama bangsa, sekaligus mengubur duka pasca kekalahan timnas senior saat melawan Bahrain," terang politisi PPP itu.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar