Ketua Umum KONI, Tono Suratman, mengharapkan kehadiran Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, dalam pertemuan antara KONI, PSSI, dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), untuk menindaklanjuti semangat rekonsiliasi demi masa depan sepak bola Indonesia.
Perseteruan antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) semakin panas. Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar oleh KPSI yang mendapat mandat lebih dari 2/3 anggota PSSI akan digelar 18 Maret 2012 di Hotel Mercure Ancol Jakarta, bertepatan dengan jadwal Kongres Tahunan PSSI yang akan dilakukan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Wacana rekonsiliasi antara kedua pihak yang bertikai pun dianggap sudah terlambat karena jadwal kongres yang sudah dalam hitungan hari. Namun, Ketua KONI, Tono Suratman, tetap yakin rekonsiliasi bisa tetap dilakukan, terutama setelah KPSI memenuhi panggilan KONI, Kamis (8/3).
"Rekonsiliasi sedang berjalan dan kami sudah bertemu dengan KPSI. Hasil pertemuannya, ada hal yang positif dari pembicaraan tersebut. Akan ada proses pengumpulan hal-hal positif seperti itu dan solusinya akan diberikan pada keputusan akhir," ujar Tono Suratman saat acara pelantikan pengurus Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (PORLASI) di Gedung Serbaguna KONI, Jumat (9/3) siang WIB.
Kelanjutan rekonsiliasi tersebut diakui Tono akan juga tergantung pada pertemuan antara KONI dan PSSI serta pengelola Indonesia Premier League (IPL), PT LPIS, yang dijadwalkan akan dilakukan pada Senin (12/3).
"Senin kami akan bertemu PSSI dan IPL. Sangat diharapkan Pak Djohar bisa datang. Kami sudah siapkan tim untuk bekerja mengikuti perkembangan rekonsiliasi tersebut," ungkap Ketua Umum KONI itu.
Mengenai minimnya waktu untuk proses rekonsiliasi mengingat pelaksanaan KLB sudah sangat dekat, Tono masih tetap memiliki keyakinan rekonsiliasi bisa terjadi. " Masih ada proses, jadi kita akan terus berusaha melalui pertemuan ini sehingga ada jalan keluar yang lebih baik," lanjutnya.
Editor | : | Benediktus Gerendo Pradigdo |
Komentar