anak usia U-8 dan U-10 yang digelar oleh akademi sepak bola Villa 2000 di Pamulang Training Ground, Sabtu (10/3).
Usai memberikan coaching clinic, pelatih yang sering menyuplai pemain-pemain muda berbakat ke klub-klub ternama Liga Argentina ini memberikan sedikit masukan untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
"Antusiasme anak-anak yang mengikuti coaching clinic sangat luar biasa. Mereka cepat belajar apabila diajari dengan benar. Kualitas teknis yang dimiliki anak-anak ini juga cukup bagus," ujar Signore Pugliara.
Pugliara juga mengakui, meski antusiasme para pecinta sepak bola di Indonesia cukup besar, tapi ia menyayangkan kurangnya kompetisi sepak bola usia dini.
"Para pemain muda Indonesia banyak yang memiliki talenta. Namun, untuk bisa bersaing dengan pemain-pemain internasional, Indonesia harus mengembangkan kompetisi usia dini yang saya rasa masih kurang di sini," lanjut Pugliara.
"Kompetisi usia dini sangat bagus untuk membangun mentalitas persaingan di antara anak-anak. Meski begitu, bimbingan dari pelatih-pelatih yang berkualitas dan memiliki jam terbang tinggi tetap diperlukan. Dalam sepak bola yang akan selalu diingat oleh setiap orang adalah permainan tim sepak bola yang bagus, bukan individu."
Meski tidak terlalu mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia, ia menyesalkan adanya dualisme kompetisi di Indonesia.
"Saya tidak terlalu mengikuti perkembangan sepak bola di Indonesia, tapi saya sempat beberapa kali melihat pertandingan sepak bola Indonesia melalui internet. Teknik permainan sepak bola para pemain Indonesia sudah ada, tapi pemahaman mengenai konsep permainan sepak bola yang masih kurang" kata pelatih asal Argentina ini.
"Dualisme kompetisi sepak bola di Indonesia sangat tidak sehat. Hal ini bisa berdampak buruk bagi sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Lebih baik semua pihak yang bertikai bersatu dan membangun kerjasama mulai dari bawah," pungkasnya.
Editor | : | Galih Rachdityo |
Komentar