0 di babak pertama pertandingan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Singaperbangsa Karawang, Minggu (11/3) sore WIB. Gol tunggal Pelita Jaya dipersembahkan oleh Safee Sali
Kedua tim tampil cukup terbuka di pertandingan hari ini. Namun, Pelita Jaya tampak lebih mendominasi penguasaan bola di babak pertama ini dan akhirnya membuat tim tuan rumah itu berhasil unggul dalam waktu 11 menit pertandingan berjalan.
Berawal dari penetrasi yang dilakukan John Tarkpor dari sisi kiri hingga masuk ke dalam kotak penalti, Pelita Jaya meraih keunggulan setelah John mengirim umpan kepada Kapten Safee Sali yang menusuk dari garis kedua dan menceploskan bola hanya dengan sontekan ringan yang gagal dihentikan Achmad Kurniawan.
Unggul satu angka membuat para pemain Pelita Jaya terus menekan tamunya. Melalui Egi Melgiansyah, Pelita Jaya hampir saja menambah keunggulan. Sayang, tembakan gelandang The Young Guns itu masih tipis di atas gawang Achmad Kurniawan.
Arema pun tak ingin ditekan begitu saja. Beberapa kali Rodrigo Santoni berhasil masuk ke kotak terlarang Pelita Jaya dan mengancam gawang Sahar Ginanjar. Namun, tak satu pun peluang bisa tercipta karena ketatnya pertahanan tim tuan rumah. Bahkan Semme Pierre Patrick harus melepaskan tembakan jarak jauh untuk membuat peluang bagi timnya.
Aleksander Bajevski dan Joko Sasongko membuat peluang emas di 10 menit terakhir babak pertama. Sayang, tembakan Bajevski masih bisa ditahan dengan baik oleh Achmad Kurniawan, sementara tembakan Joko Sasongko masih melayang jauh di atas gawang Arema. Kedudukan 1-0 untuk keunggulan Pelita Jaya pun bertahan hingga 45 menit pertama berakhir.
****
Susunan pemain:
Pelita Jaya: 12-Sahar Ginanjar, 5-Edi Hafid, 4-Stanislav Zhekov, 27-Firdaus Ramadhan, 14-Ruben Sanadi, 17-Joko Sasongko, 77-John Tarkpor, 8-Egi Melgiansyah, 18-Engelbert Sani, 9-Alexander Bajevski, 10-Safee Sali.
Cadangan: 21-I Made Kadek Wardana, 19-Ipan Priyanto, 11-Dedi Kusnandar, 16-Makdis Alfarizi, 2-Gilang Ginarsa, 20-Feriansyah Mas'ud, 23-Riyandi Ramadhana
Editor | : | Benediktus Gerendo Pradigdo |
Komentar