Jarang ditampilkan di skuad inti Manchester City, akhirnya membuat gerah salah satu ujung tombaknya, Edin Dzeko. Pemain internasional Bosnia berbanderol 27 juta pound atau berkisar Rp 386 miliar ini memang gagal memperlihatkan performa secara konsisten di City, dan kini ia menghadapi situasi untuk bisa menyelamatkan masa depannya di Eastlands.
Meski sudah memperlihatkan catatan gol yang cukup impresif, dengan 24 gol dari 56 kali penampilannya bersama The Citizens semenjak di boyong dari Wolfsburg 14 bulan lalu, tapi Dzeko tidak merasa senang karena lebih sering tampil sebagai pemain pengganti di musim ini, dengan catatan 11 kali tampil dari bangku pemain cadangan dalam 35 kali penampilan.
Melihat situasi seperti itu, beberapa klub seperti Internazionale dan Juventus, mulai menunjukkan minat mereka untuk memboyong penyerang berusia 25 tahun itu di musim panas. Jika performa Dzeko tidak kunjung membaik, kemungkinan besar City bersedia melepasnya, dengan syarat harganya tidak terlalu jauh berbeda seperti sewaktu mereka menggaetnya dari Wolfsburg.
Manajer The Citizens, Roberto Mancini, diketahui lebih memilih Sergio Aguero dan Mario Balotelli sebagai penyerang inti skuad City, meski Dzeko sudah mengoleksi 18 gol di musim ini. Selain itu, dengan adanya Carlos Tevez yang juga sudah siap tampil di skuad inti City, membuat posisi Dzeko semakin terpojok.
Pada bulan November lalu, Sunday Mirror Sport mengungkapkan bahwa City sudah membuat Robin van Persie sebagai target utama pembelian di musim panas. Dan dengan kembalinya pemain muda City asal Swedia, John Gudeti, dari masa peminjamannya di Feyenoord, kemungkinan Dzeko dan juga Tevez akan dilego pada bursa transfer musim panas ini.
Editor | : | Galih Rachdityo |
Komentar