satunya wakil yang berhasil menjuarai turnamen bergengsi yang dulu pernah dikuasai pemain-pemain Indonesia, Minggu (11/3), di Birmingham, Inggris.
Mereka memenangi turnamen tersebut setelah mengalahkan pasangan Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl, dengan skor 21-19, 21-17 di final. Nama besar Merah Putih seolah tenggelam lantaran kerap gagal menempatkan wakilnya di turnamen yang melahirkan Rudy Hartono sebagai pemegang rekor juara tunggal putra 8 kali. Kemenangan Tontowi/Liliyana di All England diharapkan menjadi momentum kebangkitan Indonesia sebagai salah satu raksasa bulu tangkis dunia.
Di nomor ganda campuran Indonsia sudah begitu lama tidak pernah menjadi juara turnamen ini. Terakhir kali pasangan Merah Putih berjaya di sana terjadi pada 1979 silam lewar Christian Hadinata/Imelda Wiguna.
"Kami sangat senang bisa menjuarai All England. Akhirnya kami mampu memecahkan rekor selama 33 tahun. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, terutama pelatih," kata Liliyana seperti dilansir PBSI.
Editor | : | Wisnu Nova Wistowo |
Komentar