Liliyana Natsir menilai salah satu faktor kemenangan yang diraih Indonesia di ganda campuran adalah peningkatan signifikan performa pasangannya, Tontowi Ahmad, di final All England, Minggu (11/3) malam WIB. Mereka menyabet gelar juara setelah 33 tahun penantian dengan mengalahkan pasangan asal Denmark
Tontowi/Liliyana sukses mengungguli pasangan Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl dalam pertarungan dua gim dengan skor akhir 21-19, 21-17. Pertandingan pasangan peringkat empat dunia kontra peringkat delapan dunia tersebut sebenarnya berlangsung cukup ketat dan menegangkan.
"Tontowi banyak mengubah taktik di lapangan. Biasanya penempatan bolanya mudah ditebak, namun kali ini dia bisa melakukan variasi lebih banyak. Beberapa kali lawan terkecoh dan salah posisi," ujar Liliyana seperti dikutip dari PBSI.
Akan tetapi permainan lebih baik yang diperagakan pasangan Tontowi/Liliyana membuat Indonesia mengapit di antara dominasi Cina dengan memenangi tiga nomor di turnamen ini. Gelar ini merupakan trofi premier pertama Tontowi/Liliyana, sedangkan titel superseries sudah dua kali mereka genggam di India dan Singapura. Selain itu, mereka juga pernah menjuarai gelar grand prix gold di Malaysia dan Macau serta peraih medali emas di SEA Games 2011.
Editor | : | Wisnu Nova Wistowo |
Komentar