Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Tak Akui 9 Poin Keputusan KONI

By Lilianto Apriadi - Kamis, 15 Maret 2012 | 15:30 WIB

PSSI menyesalkan sikap KONI dalam pertemuan hari ini, Kamis (15/3) pagi WIB, di mana KONI mengeluarkan sembilan putusan terkait masalah internal PSSI. Deputi Sekjen PSSI bidang Organisasi, Hadiyandra, mengaku tak ada tanggapan apa pun dari KPSI terkait skema usulan yang mereka berikan untuk memenuhi usulan rekonsiliasi dari KONI. Karena itu PSSI menganggap tak ada kesepakatan apa pun dari pertemuan hari ini.

KONI hari ini memanggil PSSI dan KPSI untuk memberikan sembilan poin putusan mereka terkait rekonsiliasi sepak bola Indonesia. Namun, PSSI menilai tak ada kesepakatan apa pun dari pertemuan hari ini lantaran lima skema penawaran yang telah diberikan PSSI pada pertemuan sebelumnya tidak disosialisasikan kepada KPSI.

"Hari ini kami terima tawaran solusi, tapi pada pertemuan tadi pagi kami menyimpulkan tidak ada kesepakatan apa-apa dari pertemuan tadi," ujar Deputi Sekjen PSSI bidang Organisasi, Hadiyandra, dalam keterangan pers di kantor PSSI, kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (15/3) siang WIB.

Hadiyandra merasa lima skema kesepakatan penggabungan yang sebelumnya ditawarkan PSSI melalui tim yang dipimpin Saleh Mukadar dalam pertemuan dengan KONI tertanggal 12 Maret 2012 menjadi percuma. Mediasi yang dilakukan KONI dianggap percuma karena skema tawaran PSSI itu tak disosialisasikan kepada KPSI.

"PSSI menyarankan penyelenggaraan kompetisi tetap di bawah payung federasi. Kami tawarkan lima skema. Pertama, harus sesuai dengan apa kehendak AFC dan FIFA. Kedua, kita gabung dua pengelola kompetisi dan kita buat nama baru, brand baru. Kita tinggalkan IPL dan ISL, lalu sepakati nama baru. Kemudian, pengelola kompetisi tidak harus Widjajanto, tidak harus Djoko Driyono, kita bisa cari lain tenaga profesional yang paham kompetisi. Keempat, kompetisi yang sedang berjalan sekarang, tetap kita selesaikan sampai akhir. Kelima, kita hargai media yang memberi tawaran paling tinggi," papar Hadiyandra.

"Seharusnya skema yang kami tawarkan sudah disampaikan kepada penyeleggara breakaway league, tapi tak dipaparkan sama sekali. Mereka tetap menawarkan solusi, tetapi mestinya solusi yang ditawarkan itu dari apa yang kami paparkan. Solusi yang kami harapkan penyelesaian dualisme, bukan konflik internal PSSI," lanjut Deputi Sekjen PSSI bidang Organisasi itu.

Lima Skema Kesepakatan Penggabungan yang diminta PSSI tertanggal 12 Maret 2012:

1. Sebagai anggota FIFA/AFC, PSSI menaati setiap aturan yang sudah ditetapkan dan diterapkan oleh FIFA/AFC. Dengan demikian, klub yang berniat bergabung kembali dalam kompetisi profesional PSSI harus memenuhi ketentuan-ketentuan regulasi AFC yang dipersyaratkan dalam CLUB LICENCING REGULATION yang harus dipenuhi Indonesia hingga Oktober 2012. Ketentuan ini berlaku untuk semua klub baik yang kini berkompetisi dalam Indonesia Premier League (IPL) atau Indonesia Super League (ISL) untuk bersama-sama bergabung membentuk kompetisi profesional di bawah pengelolaan PSSI.

2. Setelah tercapai penggabungan, PSSI akan membuat nama baru untuk kompetisi sepak bola profesional di Indonesia, menggantikan "brand" Indonesia Premier League atau pun Indonesia Super League sebagai strata tertinggi kompetisi profesional di bawah pengelolaan PSSI.

3. PSSI mempersilahkan siapa pun talenta terbaik yang siap untuk menjalankan roda kompetisi dengan mengedepankan azas merit system, serta yang bersangkutan memiliki kompetensi dan network internasional untuk membantu pengembangan liga profesional di bawah PSSI.

4.Kompetisi baik IPL atau ISL yang sedang berputar sekarang akan tetap berlangsung hingga musim kompetisi tahun 2011/2012 berakhir dengan kontrol oleh PSSI.

5. PSSI meminta dan akan menghormati perjanjian komersial yang paling menguntungkan bagi organisasi demi perkembangan sepak bola di masa depan.




Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X