Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Sikap Persib, Tonny Tak Ingin Ikut Campur

By Benediktus Gerendo Pradigdo - Jumat, 16 Maret 2012 | 10:17 WIB
Ketua KPSI sekaligus Pengprov PSSI Jawa Barat, Tonny Aprilani.
Arief Bagus/Bolanews
Ketua KPSI sekaligus Pengprov PSSI Jawa Barat, Tonny Aprilani.

Ketua Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) yang juga Ketua Pengprov PSSI Jawa Barat, Tonny Aprilani, tak ingin ikut campur dalam keputusan Persib Bandung menghadiri undangan PSSI terkait wacana rekonsiliasi sepak bola Indonesia. Menurut Tonny, itu adalah hak PT Persib Bandung Bermartabat seutuhnya.

Persib Bandung menjadi satu-satunya klub Indonesia Super League (ISL) yang memenuhi undangan PSSI terkait rekonsiliasi sepak bola Indonesia di Hotel Crowne, Rabu (14/3) sore WIB. PT Persib Bandung Bermartabat datang dengan diwakili dua direkturnya, M. Farhan dan Risha Adi Wijaya.

Mengenai sikap Persib yang akhirnya memutuskan datang memenuhi undangan tersebut, Tonny Aprilani tak ingin mencampuri atau apa pun yang akan mempengaruhi langkah Persib. Menurutnya, sikap itu adalah hak Persib yang sudah berbadan hukum. Ketua Pengprov PSSI Jawa Barat itu pun mengakui bahwa sudah ada komunikasi yang dilakukan Persib dengan dirinya sebelum menghadiri undangan tersebut.

"Yang jelas Pak Umuh (Muchtar) sudah bicara pada saya. Beliau bertanya, 'ketua ini bagaimana?' dan saya hanya menjawab, 'Pak Umuh saya tak akan melarang pergerakan Anda, tapi Anda bisa lihat hampir semua klub bakal hadir di KLB'," ungkap Tonny di kantor KPSI, Kamis (15/3) malam WIB.

Tonny juga menyatakan dirinya tak akan mempermasalahkan jika Persib akan menghadiri dua kongres yang akan dilaksanakan bersamaan 18 Maret mendatang. Tonny menganggap itu adalah hak Persib meski juga mempertanyakan mengapa klub berjuluk Maung Bandung itu tidak terus bersama PSSI sejak dulu, di mana Persib sudah sempat melakukan kick-off di Indonesia Premier League (IPL). "Dari dulu saya lihat Persib itu abu-abu, dan sekarang abu-abu lagi. Namun, itu haknya meskipun seharusnya mereka juga memiliki mekanisme sendiri," ujarnya.




Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X