satunya klub yang belum pernah kalah di Grup I, bahkan di Divisi Utama secara keseluruhan.
Kendati hasil itu hanya membuat PSIM berada di tempat kedua dalam tabel klasemen, namun PSIM tetap akan berjuang untuk meraih hasil terbaik. Paling tidak saat menjamu Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Jumat (16/3), PSIM berhasrat meraih kemenangan guna tetap menjaga rekor tanpa kekalahan.
Tentu saja, mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah. Karena hal itupula, san pelatih PSIM, Hanafing meminta para punggawanya tetap fokus dan waspada. "Di atas kertas PSIM memang berada di atas Persis. Tapi itu bukan patokan. Persis tak bisa diremehkan," jelas Hanafing.
"Kami ingin mengakhiri putaran pertama dengan happy ending," sambungnya. Selain untuk membuat posisi PSIM di papan atas, kemenangan juga akan dipersembahkan untuk menghormati Nurul Huda, suporter berusia 15 tahun yang meninggal akibat pengeroyokan antar sesama suporter PSIM, usai laga PSIM melawan Persiku Kudus.
"Laga ini untuk mengenang suporter kami yang meninggal. Kami berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tak terulang," ujar Hanafing.
Sementara itu, sang lawan, Persis tak ingin kembali menelan kekalahan. Dijamu PSIM, mereka pun menargetkan paling tidak bisa meraih satu poin di laga tandang terakhir.
Hanya saja, pelatih Persis, Didik Listiantoro mengakui untuk mendapat poin tidak gampang. Pasalnya Persis menghadapi PSIM yang dikenalnya sebagai tim kuat di Divisi Utama. Biar begitu, Didik berjanji akan tetap berusaha. "Kami akan memberi warna yang bisa mengejutkan lawan," ujar Didik.
/Gonang Susatyo
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar