akhir ini.
Kisruh sepak bola Indonesia dengan dualisme kompetisi yang terjadi saat ini tak hanya mengorbankan para pemain sepak bola. Dualisme liga yang berbuntut dualisme klub pun turut mengorbankan suporter klub sepak bola di Indonesia.
Sebuah forum diskusi dalam dunia maya yang menamakan diri FDSSI pun angkat bicara dengan situasi sepak bola Indonesia yang semakin tak kondusif saat ini. Forum yang terbentuk dengan media Facebook ini merasa sepak bola Indonesia harus segera dikembalikan fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa, mengingat kisruh yang terjadi saat ini justru membuat bangsa ini terpecah, dan bahkan sampai ke level klub.
"Semua teman-teman yang ada di forum sudah jenuh dengan sikap yang diambil PSSI hingga saat ini," ungkap Ebes Harry, perwakilan anggota FDSSI, di kawasan Senayan, Jumat (16/3) sore WIB.
Sikap jenuh dan kecewa para anggota FDSSI itu akhirnya mereka tuangkan dalam Sepuluh poin seruan suporter sepak bola Indonesia yang mereka tujukan kepada calon komite eksekutif PSSI yang maju dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Mercure Ancol Jakarta, Minggu (18/3). Siapa pun kandidat yang terpilih, FDSSI berharap figur tersebut bisa mendengar dan menjalankan seruan mereka.
Sepuluh poin seruan suporter sepak bola Indonesia:
1. Sepak bola adalah alat pemersatu bangsa Indonesia.
2. Sepak bola adalah wahana pembentukan jiwa sportif dan sikap fair.
3. Sepak bola adalah sarana bagi generasi muda Indonesia untuk membentuk jati diri.
4. Kembalikan sepak bola kami!
5. Jangan racuni sepak bola kami dengan intrik politik perebutan kekuasaan!
6. Suporter adalah aset bangsa Indonesia.
7. Suporter adalah generasi penerus estafet kepemimpinan Negara Kesatuan Rapublik Indonesia.
8. Suporter sepak bola Indonesia menjunjung tinggi jiwa sportif dan membina sikap mental fair.
9. Suporter sepak bola Indonesia menyerukan agar PSSI kembali pada fungsinya sebagai induk organisasi sepak bola nasional Indonesia yang mengayomi kepentingan anggotanya!
10. Suporter sepak bola Indonesia menyerukan agar PSSI kembali ke Statuta dan peraturan organisasi, mematuhi dan menjalankan amanahnya yang tersurat tanpa tendensi politis serta bebas dari segala kepentingan golongan, demi kemajuan harkat dan martabat banga dan negara Indonesia dalam meraih prestasi!
Editor | : | Benediktus Gerendo Pradigdo |
Komentar