2.
Di laga itu Persebaya sebenarnya tampil meyakinkan, paling tidak di awal babak pertama. Terbukti mereka terus melakukan tekanan, sesekali bahkan melakukan ancaman ke gawang Persiku.
Namun upaya yang dilakukan tak kunjung membuahkan hasil. Yang lebih menyakitkan, Bajul Ijo harus kecolongan lebih dulu ketika laga baru berjalan 16 menit. Gol itu diciptakan oleh Agus Santiko lewat sebuah tandukan dengan memanfaatkan umpan silang yang dilepaskan oleh Alejandro A. Tobar. 0-1 Persebaya tertinggal.
Ketertinggalan itu sendiri semakin mencolok manakala anak-anak Kudus bisa mencetak gol kedua jelang laga di babak pertama berakhir. Berbeda dibanding gol pertama, gol kedua lahir lewat sepakan menyusur tanah Tobar, memanfaatkan umpan manis Santiko.
Kedua gol yang bertahan hingga turun minum itu pun coba direspon oleh sang pelatih Persebaya, Subangkit. Ia melakukan berbagai pergantian di babak kedua. Salah satunya dengan memasukkan Imam Yulianto untuk menggantikan peran Zaenal Ichwan.
Pada menit ke-52, Persebaya akhirnya bisa mencetak gol untuk memperkecil keadaan. Gol itu diciptakan oleh pemain yang datang untuk menggantikan peran Basuki pada menit ke-33, Supaham dengan memanfaatkan umpan yang dilepas Charles Parker.
Gol itu pun mengangkat motivasi para punggawa Persebaya. Namun apa daya, sejumlah kesempatan tak bisa dimaksimalkan menjadi gol. Persebaya pun harus menelan kekalahan di kandangnya sendiri.
Persebaya pun harus puas turun ke posisi kedua. Kepastian itu turut dipengaruhi oleh kemenangan yang diraih PSIM atas tamunya, Persis Solo dengan skor 2-0 yang juga membawa PSIM duduk di singasana Grup 1 Divisi Utama.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar