Romain Grosjean mungkin hanya menempati posisi start ketiga hasil kualifikasi GP Australia, Sabtu (17/3). Namun, hasil ini menjadi bukti betapa kerja keras dan tidak pernah menyerah menjadi kunci keberhasilan pebalap tim Lotus asal Prancis ini kembali berkiprah di ajang F1.
Grosjean sesungguhnya bukan nama baru di pentas F1. Ia sudah tampil di ajang balap mobil paling bergengsi di muka bumi itu sejak musim 2009, membela tim Renault (nama lama tim Lotus). Karena gagal mencetak poin sama sekali dari tujuh kali kesempatan yang diberikan Renault untuk tampil sebagai pebalap reguler, pemuda yang lahir di Jenewa, Swiss itu dibuang Renault.
Grosjean pun terpaksa meniti lagi kariernya meski tidak perlu dari awal. Musim 2010 ia kembali berlaga di GP2, ajang yang berada persis satu tingkat di bawah F1. Grosjean juga berlaga di ajang Auto GP di tahun yang sama dan sukses menjadi juara. Kerja keras dan pantang menyerah yang ditunjukkannya membuat Renault kembali melirik dirinya di musim 2011. Posisi sebagai penguji pun diberikan Renault dan Grosjean sempat tampil sesi Latihan Bebas dua kali pada musim tersebut.
Gelar juara umum GP2 yang diraih pada musim 2011 seolah menjadi tiket untuk kembali tampil di F1. Renault yang sudah berubah nama menjadi Lotus, menariknya lagi untuk musim 2012, tidak tanggung-tanggung karena ia diposisikan sebagai pendamping Kimi Raikkonen, juara dunia 2007 yang come back setelah dua musim absen dan berlaga di Reli Dunia. Hasilnya juga tidak tanggung-tanggung, karena ia berhasil menduduki posisi start ketiga pada kesempatan pertama ia kembali tampil di F1.
Editor | : | Andi Yanianto |
Komentar