Kongres Luar Biasa (KLB) yang diselenggarakan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di Krakatau Room, Hotel Mercure, Minggu (18/3), telah dimulai. Diawali kata sambutan sang Ketua KPSI, yang juga memimpin jalannya kongres, Tonny Aprilani, KLB diharapkan bisa mengembalikan PSSI ke jalan yang benar dan sesuai dengan semangat sepak bola.
Di KLB itu, hampir semua peserta KLB yang diharapkan kedatangannya, hadir di dalam ruang Kongres. "Di sini ada 175 Pengurus Cabang PSSI yang bertindak sebagai observer," kata Hinca Panjaitan, Sekjen KPSI, yang sebelumnya melakukan absensi terhadap peserta.
Selain 175 Pengcab yang bertindak sebagai tim pemantau, hadir pula 81 dari 101 pemilik suara. Pemilik suara itu masing-masing terdiri dari 27 Pengurus Provinsi PSSI. "Juga, 12 perwakilan klub Liga Super, 13 klub Divisi Utama. Selain itu, di sini juga ada 12 klub Divisi I,12 klub Divisi II, dan 5 klub Divisi III," sambung Hinca.
Namun, pemilik suara itu berkurang satu setelah salah satu perwakilan Pengrov PSSI Papua menyatakan kedatangannya hanya sebagai pemantau saja. "Pengprov PSSI Papua yang sah, kini ada di Palangkaraya. Karena itu, Penprov PSSI Papua di sini tak memilih. Kami ingin menjaga keabsahan hasil kongres ini," terang salah satu perwakilan Pengprov PSSI Papua.
Berdasarkan koreksi dan perhitungan ulang yang dilakukan Hinca sendiri, jumlah pemilik suara yang terlibat dalam pemilihan menjadi 80 saja.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar