Guus Hiddink mengungkapkan bahwa dirinya akan menentukan masa depannya bersama Anzhi Makhachkala Juni nanti. Mantan pelatih tim nasional Rusia tersebut menyebutkan bahwa dirinya mungkin akan mengakhiri kontraknya pada akhir musim.
Hiddink mulai bekerja sebagai pelatih Anzhi pada Februari, hanya beberapa minggu sebelum dipecatnya Andre Villas-Boas dari posisinya sebagai manajer Chelsea.
Pelatih berumur 65 tahun ini merupakan teman baik pemilik Chelsea, Roman Abramovich, dan sempat menikmati masa-masa indah saat menjabat sebagai caretaker The Blues pada tahun 2009. Sayang, pelatih yang sukses membawa Korea Selatan hingga semifinal Piala Dunia 2002 ini tampaknya bukan calon kuat pengganti Villas-Boas di Stamford Bridge.
Namun Hiddink mengatakan segala macam kemungkinan masih bisa terjadi dan akan melihat bagaimana keputusan akhir saat dirinya dan Anzhi membicarakan masalah ini Juni nanti.
"Saya masih punya kontrak sampai pertengahan Juni. Kita akan melihat bagaimana situasinya nanti, apabila kedua pihak merasa cocok, bukan tidak mungkin saya akan lanjut di sini," ujar pelatih yang namanya diabadikan sebagai nama stadium di Korea Selatan ini kepada Sky Sports.
Pelatih sementara Chelsea, Roberti Di Matteo, menyatakan belum memikirkan bagaimana masa depannya bersama klub asal London tersebut. Meski sukses memenangkan tiga pertandingan pertamanya, Di Matteo belum mau meminta posisi permanen kepada klub.
Kabar terbaru mengatakan bahwa pelatih asal Belanda lainnya, Louis van Gaal, akan menjadi calon kuat pengganti Hiddink apabila ia benar cabut pada akhir musim. Van Gaal sendiri sedang mencari pekerjaan baru setelah memutuskan untuk istirahat selama setahun dari sepak bola akhir musim lalu.
Editor | : | Dery Adhitya Putra |
Komentar