berkas itupun sudah diterima KONI dan rencananya akan segera diverifikasi.
"Kami akan melakukan verifikasi. Sebagai induk cabang olah raga Indonesia, tentu kita bertanggung jawab untuk mewadahi keinginan mereka. Ini merupakan kewajiban KONI," kata Tono Suratman, Ketua Umum KONI Pusat usai bertemu dengan La Nyalla cs., di Gedung KONI, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3).
Perihal verifikasi itu, Tono menyatakan pembuktian bahwa anggota peserta KLB sah atau tidak akan ditentukan di badan arbitrase olah raga yang ada di Indonesia, dalam hal ini Badan Arbitrase Olah Raga Indonesia atau disingkat BAORI. "Kita akan melakukan verifikasi itu lewat BAORI," jelas Tono.
Di sisi lain, Tono juga berharap PSSI di bawah komando Djohar Arifin Husin mau mengikuti langkah PSSI versi KPSI untuk menyerahkan hasil serta keabsahan anggota Kongres Tahunan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. "Sampai saat PSSI belum menyerahkan berkas apapun. Tapi, kita berharap dalam dua minggu ke depan, mereka melapor," ungkap Tono.
Hanya saja, keinginan Tono agar PSSI segera melapor tampaknya tak akan terjadi, pasalnya PSSI enggan jika verifikasi dilakukan oleh BAORI. "Ketua BAORI kan Hinca Panjaitan," kata Saleh Ismail Mukadar, Deputi Sekjen PSSI di depan kantor PSSI. Karena hal itupula, Saleh meyakini kalau hasil verifikasi akan berat sebelah.
Menurut Saleh, mengelak dari proses verifikasi yang akan dilakukan BAORI atas permintaan KONI sendiri bisa dilakukan. Pasalnya PSSI di bawah kepengurusan Djohar Arifin Husin tidak terikat apapun dengan BAORI. "Kami hanya tunduk kepada BAKI (Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia)," jelas Saleh.
"Sementara BAKI sudah menyatakan tunduk ke CAS. Jadi apapun yang dikeluarkan oleh CAS maupun BAKI, PSSI akan tunduk. Bukan kepada BAORI."
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar