Kendati mendapat pertentangan dari PSSI yang tidak mau ada campur tangan Badan Arbitrase Olah Raga Indonesia (BAORI) dalam konflik sepak bola Indonesia, Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI) tetap bersikukuh pada pendirian. KONI menegaskan baik PSSI dan BAORI ada di bawah KONI.
KONI menunjuk BAORI sebagai badan yang akan melakukan verifikasi terhadap keabsahan anggota PSSI yang menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Mercure Ancol 18 Maret silam. Ketua umum KONI Pusat, Tono Suratman, pun berharap PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin juga mau menyerahkan keabsahan anggota yang menghadiri Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya.
Namun, keinginan Tono itu tak terjadi lantaran PSSI tak mau diverifikasi oleh BAORI. Deputi Sekjen PSSI bidang Kompetisi, Saleh Mukadar, mengatakan bahwa PSSI hanya tunduk pada Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI), dan bukan BAORI.
Pernyataan PSSI itu pun langsung mendapat tanggapan dari KONI dan BAORI. Wakil II Bidang Organisasi KONI Pusat yang juga menjabat sebagai Sekretaris BAORI, Sudirman, menegaskan bahwa penunjukkan BAORI tak terlepas karena badang arbitrase itu berada di bawah KONI, sama halnya dengan PSSI.
"Konflik PSSI itu bersifat internal. Karena itu KONI pun harus turun tangan karena KONI adalah induk PSSI. Penunjukkan BAORI pun tak lepas karena BAORI ada di bawah KONI," tegas Sudirman kepada wartawan, Kamis (22/3).
Mengenai komentar Saleh yang mengungkapkan bahwa PSSI hanya tunduk padaa BAKI, Sudirman menegaskan, "Jika sengketanya itu antarnegara, baru BAKI turun tangan. Bahkan jika diperlukan bisa juga ke Badan Arbitrase Internasional untuk Olah raga (CAS)."
Editor | : | Benediktus Gerendo Pradigdo |
Komentar