Permasalahan yang terjadi di pesepabolaan Indonesia belum juga terselesaikan. Ditandai dengan lahirnya PSSI versi KPSI yang dinahkodai oleh La Nyalla Mahmud Mattalitti, kisruh yang terjadi malah kian memanas. Bukan tidak mungkin pula permasalahan yang terus bergulir akan membuat Indonesia pada akhirnya mendapat sanksi dari FIFA.
Berdasarkan kabar, hari ini, Senin (26/3), FIFA lewat Komite Asosiasinya sendiri akan mengadakan rapat untuk menentukan apakah persoalan yang terjadi di sepak bola Indonesia akan dimasukan ke agenda Komite Eksekutif FIFA. Apabila itu benar terjadi maka bukan tidak mungkin Indonesia akan dihukum oleh FIFA.
Saat ditemui di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (26/3), Tri Goestoro, Sekjen PSSI, mengutarakan harapannya. Ia sangat berharap permasalahan itu tak masuk dalam agenda rapat Komite Eksekutif FIFA. Hal senada pun diucapkan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin.
"Secara bulat, teman-teman di AFC sendiri telah meminta agar FIFA menunda menjatuhkan sanksi. Ini karena AFC cukup mengerti kalau permasalahan yang terjadi sudah komplek. Bukan hanya soal kompetisi, tapi ada masalah lain. Karena itu, kita berharap persoalan kita tidak masuk dalam agenda rapat Exco FIFA," kata Djohar Arifin.
Jika itu diterjadi dan penundaan disetujui, PSSI berjanji akan terus melakukan proses rekonsiliasi dengan klub-klub yang berkompetisi di ISL. "Tentu, kami akan secepatnya berusaha. Kita tidak akan menunggu sampai satu bulanan. Kalau bisa dalam satu minggu ke depan ini atau di awal April semua kelar," terang Djohar.
"Setelah kompetisi berakhir, kita akan membuat klub menjadi mandiri. Uang tentu akan berdatangan karena prospek bisnis sepak bola sangat bagus. Apalagi, kita sudah dekat dengan sejumlah sponsor. Kesempatan itu tidak boleh kita buang," tutup Djohar.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar