kun, meminta maaf soal komentar yang dikeluarkannya soal kaburnya striker Arsenal, Park Chu-young, dari wajib militer di Korea Selatan.
Baru-baru ini, striker The Gunners, Park Chu-young, mengatakan ia bisa selamat dari wajib militer di Korea Selatan karena dirinya mendapat visa tinggal di Prancis semasa memperkuat AS Monaco empat tahun lalu. Komentar penyerang bertinggi 182 cm itu langsung menuai kontroversi, dirinya dianggap memberi contoh buruk bagi remaja Korea Selatan.
Menanggapi kasus Chu-young, mantan pesepakbola timnas Korea, Cha Bum-kun, secara tersurat mengemukakan dukungannya kepada mantan striker FC Seoul itu.
"Bisakah kita memberi sedikit kelonggaran kepada Park Chu-young? Ia menemukan cara yang legal bila seseorang tidak ingin mengikuti wajib militer. Saya punya dua anak dan sangat mengerti perasaan ketika seorang ayah harus merelakan anaknya untuk pergi wajib militer," tutur pemain dengan caps 121 bersama The Taeguk Wariors itu di blog pribadinya.
Seusai menulis komentar di blog pribadinya, Cha Bum-kun yang pernah membela Frankfurt dan Bayer Leverkusen itu langsung menuai kritikan dari warga Korea Selatan. Ia dianggap menyinggung isu ketidaksetaraan di Korea dalam hal pelaksanaan wajib militer. Pada Rabu (28/3) ia meminta maaf atas komentar yang ia buat.
Rekan Chu-young di timnas Korea, Lee Young-pyo, juga mengeluarkan kritikan pedas terhadap pihak-pihak yang mencela rekannya.
"Park tidak menghindar dari wajib militer. Ini bukan masalah benar atau salah, yang terpenting ia bisa mengharumkan negaranya dengan berperan sebagai pesepakbola. Mereka yang mengkritik Park, seharusnya berpikir sejenak dan membayangkan bila mereka mempunyai seorang adik dan bertindak seperti Park," tutupnya seperti dikutip dari Soccerway.
Editor | : | Deny Adi Prabowo |
Komentar