Roberto Mancini mengakui dirinya bisa saja dipecat pada akhir musim panas nanti, meski ada kemajuan yang diraih Manchecter City saat ini. City membidik titel juara yang selama ini lebih banyak dikuasai rival sekota, Manchecter United. City kini berada lima poin di bawah United dengan tujuh laga tersisa.
Pencapaian City saat ini merupakan prestasi terbaik di liga, hal itu membuktikan bahwa Mancini memberikan dampak yang besar di bawah kepemimpinannya. Namun, dari pengalaman pahitnya, Mancini tahu tidak ada jaminan pasti dalam dunia sepak bola. Saat mengasuh Inter Milan, ia pun harus angkat koper walau kontraknya masih berdurasi empat tahun.
Mancini berharap pihak klub dapat melihat kemajuan yang dibangunnya bersama City selama dua musim terakhir. Hal terpenting yang diingatkan Mancini adalah stabilitas permainan.
"Saya berharap mereka akan melakukan hal itu (menjaga kestabilan tim), jika melihat prestasi kami dua musim ini. Namun, saya sangat tahu dunia sepak bola," ungkap pelatih berusia 47 tahun ini.
"Seperti yang terjadi saat saya di Inter. Kami memberikan tujuh trofi dan sisa kontrak selama empat tahun. Jadi, segalanya dapat terjadi di sini dan sesuatu bisa saja berubah dalam satu pekan," lanjut sang manajer.
Menjadi manajer klub adalah pekerjaan yang telah dipilihnya. Mancini tahu akan segala konsekuensi yang akan diterima. Namun, hal itu tidak menjadi masalah bagi dirinya. "Saya tidak masalah dengan hal ini karena ketika bekerja keras untuk pekerjaanmu dengan meningkatkan kualitas tim, itulah yang terpenting."
Ketika ditanya soal masa depannya di City, sementara klub masih mengejar titel juara, Mancini dengan tegas menjawab bahwa semua hal tersebut tidaklah penting baginya. "Saya masih memilki masa kontrak satu tahun bersama City. Sejak kedatangan saya 2,5 tahun yang lalu banyak hal menjadi lebih baik sebagai tim, pemain, dan juga klub. Walaupun begitu, bisa saja saya kehilangan semuanya. Saat ini yang terpenting tim meraih banyak hal dalam dua tahun terakhir," jelas pelatih yang pernah menerima penghargaan Premier League Manager of The Month pada Desember 2010.
Ketika Mancini mengambil alih kepelatihan dari Mark Hughes, City berada di posisi keenam. Namum, lelaki Italia ini mampu finis pada urutan ke lima dan memenangi FA Cup musim lalu serta mengkatrol posisi dengan masuk ke dalam jajaran The Big Four.
"Saya masih memilki asa jika kami mampu mengangkat trofi dan yang terpenting adalah meraup poin maksimum di tujuh laga tersisa."
Editor | : | Windu Puspa Ningtyas |
Komentar