Pada 31 Agustus 2011 Samuel Eto'o membuat keputusan untuk pindah ke klub Rusia dengan kontrak tiga tahun, Anzhi Makhachkala. Kepindahannya ini menjadikan dirinya sebagai pesepak bola dengan gaji tertinggi, yaitu 20 juta euro per tahun. Tetapi, ternyata kepindahannya mempunyai misi khusus.
Saat kepindahan Eto'o dari Internazionale ke Anzhi, banyak pihak mengira bahwa kepindahannya semata-mata hanya demi uang. Namun, Eto'o tidak terlalu memikirkan isu yang berkembang tentang dirinya saat itu dan tetap memutuskan untuk pergi ke Dagestan.
Kepindahannya ternyata mempunyai misi khusus bukan hanya karena uang. Selain untuk membantu Anzhi naik ke level Eropa, Eto'o ingin membuktikan kualitas pemain Afrika, memberi semangat serta menjadi inspirasi bagi para pemain muda Afrika yang sudah tidak mempunyai impian yang besar karena keterbatasan mereka. Ia merasa Anzhi adalah klub yang tepat bagi mereka.
"Saya pergi ke utara untuk melanjutkan petulangan dan menunjukkan kepada mereka yang memandang sebelah mata pemain Afrika, bahwa pemain Afrika bisa berada pada puncak tertinggi termasuk dalam hal pembayaran gaji,'' ungkap mantan pemain Barcelona ini kepada radio Perancis, RFI.
"Saya telah memperhatikan bahwa pemain muda Afrika sudah tidak lagi mempunyai mimpi yang besar. Mereka terbatas dengan visi mereka saat ini. Mereka takut untuk melangkah ke depan. Dan saya rasa proyek Anzhi sangat tepat bagi mereka," tutupnya.
Dengan pernyatannya ini, Eto'o berharap pemain muda Afrika bisa lebih termotivasi lagi untuk berani melangkah menuju kesuksesan.
Editor | : | Matias Purwanto |
Komentar