Sama halnya seperti FIFA, Pemerintah Indonesia tetap mengakui PSSI di bawah komando Djohar Arifin Husin sebagai lembaga yang sah untuk menjalankan roda pesepakbolaan Indonesia. Demikian kata Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga, Andi Mallarangeng usai bertemu Djohar Arifin Husin cs. di gedung Kemenegpora, Senayan, Jakarta, Senin (9/4).
Seperti yang diketahui, kisruh yang terjadi di sepak bola Indonesia terus bergulir. Ditandai dengan lahirnya PSSI versi KPSI di gelaran Kongres Luar Biasa (KLB), 18 Maret lalu, Indonesia pun belakangan berpeluang memiliki dua buah timnas.
Peluang itu sendiri terbuka manakala PSSI yang dikomandoi La Nyalla Mahmud Mattalitti berencana membuat timnas tandingan, yang rencananya akan diisi oleh pemain-pemain yang berkompetisi di Indonesia Super League dan akan dilatih oleh Alfred Riedl dan Rahmad Darmawan.
Meski masih dalam proses, namun rencana pembentukan timnas oleh PSSI versi KPSI itu tak mendapat restu dari pemerintah. Pasalnya, pemerintah masih mengakui PSSI di bawah komando Djohar sebagai lembaga yang berhak membentuk timnas.
"Bagi pemerintah, PSSI itu hanya satu. Selama FIFA masih mengakui PSSI pimpinan Djohar, maka pemerintah juga tetap mengakui Djohar dan pengurusnya. Kalau FIFA berubah pendapat, maka pemerintah akan menyesuaikan. Tapi sampai sejuah ini, kepemimpinan Djohar tetap diakui FIFA, kita juga akui mereka," kata Menegpora, Andi Mallarangeng usai bertemu kepengurusan PSSI di Gedung Kemenegpora, Senayan, Jakarta, Senin (9/4).
"Dengan demikian dalam hal pembentukkan timnas, kami tetap mengakui timnas yang dibentuk PSSI Djohar," sambungnya.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar