pemain yang merumput di ISL untuk memperkuat timnas Indonesia.
Dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4) kemarin, Bernhard Limbong, Penanggung Jawab Timnas sekaligus Ketua Tim Rekonsiliasi PSSI, beralasan hal itu dilakukan untuk membuat timnas Indonesia berkiprah jauh lebih baik lagi.
Dalam waktu dekat ini, sambung Limbong, timnas senior yang akan segera dibentuk PSSI sendiri akan mengikuti sebuah turnamen di Palestina. Dengan peserta yang diperkirakan berjumlah delapan negara, timnas yang kemungkinan besar dilatih Nil Maizar itu diharapkan bisa menghapus memori kelam yang didapat ketika jumpa Bahrain dalam babak Kualifikasi Piala Dunia, beberapa waktu lalu.
Namun, untuk merealisasikan hal itu tampaknya tidak mudah. Sejumlah klub dipastikan tidak memberi izin pada pemainnya untuk memperkuat timnas. Tanpa ingin mendahului, La Nyalla Mahmud Mattalitti, sang Ketua Umum PSSI versi KPSI, telah memastikan hal tersebut bakal terjadi.
"Klub-klub ISL sampai saat ini sudah tidak mau nurut pada Djohar, kalau mereka mau tentu klub-klub itu akan bergabung dengan PSSI Djohar dari dulu," ucap La Nyalla usai bertemu dengan Menegpora, Andi Mallarangeng di Gedung Kemenegpora, Rabu (11/4).
Menanggapi kemungkinan itu, PSSI tetap optimistis. Mereka yakin langkahnya akan berjalan sesuai rencana. "Saya yakin, seluruh pemain tentu ingin menjadi pemain timnas. Karena itulah kita memanggil mereka," kata Djohar saat dihubungi wartawan, Rabu (11/4).
Sementara itu, mengenai kemungkinan penolakan dari klub-klub ISL, Djohar juga tak khawatir. "Sebenarnya klub harus memberikan izin karena klub kan anggota PSSI. Tidak ada alasan untuk mereka menahan prestasi para pemain."
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar