PSSI melunak. Mereka akhirnya mencabut larangan terhadap pemain yang berkompetisi Indonesia Super League (ISL) untuk memperkuat timnas Indonesia.
Saat jumpa pers di Kantor PSSI, Selasa (10/4), Bernhard Limbong, Penanggung Jawab Timnas yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Rekonsiliasi PSSI, beralasan, langkah itu ditempuh untuk membuat timnas tampil lebih baik lagi di semua ajang yang akan diikuti.
Namun, untuk merealisasikan hal itu tampaknya tidak mudah. Pasalnya, sejumlah klub ISL yang sudah terlanjur kecewa dengan keputusan PSSI di bawah komando Djohar selama ini, kemungkinan besar tak membiarkan pemainnya membela timnas bentukan PSSI Djohar.
Tanpa ingin mendahului, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Ketua Umum PSSI versi KPSI, berani memastikan hal itu bakal terjadi. Tak butuh lama, apa yang disampaikan La Nyalla benar terjadi.
Sriwijaya FC. Klub yang kini mantap berdiri di puncak klasemen ISL dan memiliki banyak pemain timnas, seperti Firman Utina, Ferry Rotinsulu, Muhammad Ridwan, Nova Arianto, telah menyatakan sikap.
Seperti yang disebutkan Hendri Zainuddin, selaku Direktur Teknik SFC, klub kebanggaan kota Palembang itu tak akan membiarkan pemainnya memperkuat timnas bentukan Djohar Arifin Husin.
"Kita tidak akan kasih izin kepada pemain untuk perkuat timnas PSSI Djohar. Pemain kan terserah dengan manajemen, karena pemain itu kan punya kita," kata Hendri, kepada wartawan, Rabu (11/4).
Hendri sendiri menganggap, langkah PSSI memanggil pemain-pemain ISL itu sudah terlambat dan sedikit aneh. "PSSI Djohar kan sempat melarang pemain yang berkompetisi di ISL memperkuat timnas, karena dia bilang pemain ISL ilegal."
"Lucu, PSSI di satu sisi juga ingin rekonsiliasi, tetapi pada prakteknya mereka tidak ingin melaksanakan hal itu dari dulu. Kita juga dipersulit, izin kita bermain bola dilarang-larang," sambung Hendri.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar