Ada pemandangan menarik di pertandingan kedua babak final Axiata Cup, Minggu (15/4), yang memainkan partai ganda. Angga Pratama yang biasa berpasangan dengan Ryan Agung Saputro, kali ini dipasangkan dengan Alvent Yulianto untuk menghadapi Muhammad Ahsan/Bona Septano.
Pasangan gado-gado yang baru pertama kali bermain bersama itu ternyata meembuat kejutan. Angga/Alvent berhasil mengalahkan Ahsan/Bona dalam pertarungan ketat tiga set, 23-21 12-21 21-13, sekaligus memberi satu-satunya kemenangan yang berhasil diraih tim Indonesia Rajawali dari enam pertandingan final yang dimainkan.
Perjudian itu ternyata dilakukan pelatih Rajawali, Sigit Pamungkas, dengan perhitungan matang dan telah didiskusikan sebelumnya. Sigit telah mengetahui jika Garuda akan menurunkan Ahsan/Bona, jadi dia menurunkan Alvent yang tipe permainannya lebih cocok untuk melawan pasangan peraih medali emas Sea Games ke-26 itu.
"Pasangan baru biasanya susah ditebak dan membuat lawan terkecoh. Saya memilih Alvent karena skillnya sepadan dengan Ahsan/Bona," ujar Sigit kepada media seusai pertandingan.
"Shuttlekok yang digunakan di turnamen ini bertipe cepat, jadi saya memilih Angga yang badannya lebih kecil dari Ryan untuk dipasangkan dengan Alvent. Tidak masalah walau keduanya adalah pemain depan," lanjutnya.
Ahsan/Bona yang kalah di pertandingan itu juga mengakui strategi lawan untuk mengacaukan permainan mereka berjalan sukses.
"Kalah atau menang di sebuah pertandingan itu sudah biasa. Namun saya mengakui kami bermain kurang maksimal karena kaget dengan pasangan baru Rajawali yang bermain sangat baik," ujar Ahsan.
Kekalahan Ahsan/Bona tentu saja menimbulkan kekhawatiran. Namun, dengan adanya evaluasi dan latihan yang lebih keras, kedua pasangan itu bisa menjadi andalan Indonesia di ajang Piala Thomas yang digelar di Wuhan, Cina, 20-27 Mei.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar