Badan tertinggi sepak bola dunia, FIFA, mengumumkan bahwa mereka akan menguji teknologi garis gawang pada April ini. Keputusan tersebut merupakan tindak lanjut dari gol kontroversial Juan Mata saat Chelsea menghadapi Tottenham Hotspur di semifinal Piala FA, Senin (16/4) dini hari WIB.
Ketika The Blues bentrok dengan Spurs di Wembley, wasit Martin Atkinson mengesahkan gol Mata di menit ke-50 meski bola belum melewati garis gawang. Alhasil, kontroversi pun mencuat.
Tak lama setelah pertandingan usai, FIFA mengkonfirmasi bahwa mereka akan mengadakan tes sebelum akhir April dengan menggunakan Hawk-Eye atau GoalRef. Hawk-Eye merupakan sebuah kamera yang bisa melacak keberadaan bola, sedangkan GoalRef adalah sejenis pelacak dengan menggunakan medan magnet.
"Pertemuan perencanaan terbaru untuk uji coba tahap pertama akan diselenggarakan pada Jumat, dan tes tahap kedua direncanakan berlangsung sebelum akhir April. Itu akan terus berlanjut hingga Mei," demikian pernyataan dari FIFA yang dikutp Daily Mail.
Tottenham bukanlah satu-satunya tim yang dirugikan dengan masalah garis gawang. Di Piala Dunia 2010, atau saat tim nasional Inggris berhadapan dengan Jerman, gol hasil tendangan bebas Frank Lampard juga pernah dianulir. Sejak saat itulah mulai muncul wacana untuk menggunakan teknologi garis gawang.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar