1 di stadion Gelora Bung Karno (GBK), Rabu (18/4) sore WIB. Pertama, gol yang diciptakan Pedro Javier melalui solo run ketika laga baru berjalan 20 detik. Kedua, saat Bambang Pamungkas sukses menceploskan si kulit bundar berkat assist dari Ramdani Lestaluhu di menit ke-46.
Pelatih PSAP Sigli, Arman SH, mengakui motivasi anak asuhnya hancur lantaran dua gol tersebut. Belum lagi kualitas permainan yang diperlihatkan Sekou Camara dkk pada laga tersebut pun berada satu level di bawah tim Macan Kemayoran.
Semangat pantang menyerah yang kerap diperlihatkan PSAP seolah tenggelam. Kerja sama antar lini tidak terbangun, bahkan penyerang PSAP, Sekou Camara, terlihat seperti bermain sendirian.
Padahal pada pertemuan pertama di stadion Kuta Asan, Sigli, Maret lalu, PSAP sukses meraih poin penuh berkat gol tunggal Feri Komul melalui titik putih.
"Kami kalah kelas. Terus terang penampilan kami juga di bawah performa biasanya," ucap Arman dalam konferensi pers sesaat setelah laga.
"Kami kehilangan senjata utama kami, motivasi dan fanatisme bermain. Ini terjadi karena dua gol cepat Pedro Javier dan Bambang Pamungkas di babak pertama dan kedua," tambahnya.
Editor | : | Octa Kusuma Nugraha |
Komentar