Mantan punggawa CSKA Moskow, Vagner Love menyebut Zenit St. Petersburg sebagai klub paling rasis di Rusia.
Bomber yang sekarang merumput di Liga Brasil bersama Flamengo itu kerap menjadi korban pelecehan rasial saat masih bergabung di CSKA. Zenit disebutnya sebagai klub dengan suporter paling rasis yang pernah ditemui.
Meski sudah pindah ke kampung halamannya, ia masih menemui kasus pelecehan serupa. Lelaki berusia 27 tahun itu mendapat ejekan rasis saat turun di ajang Copa Libertadores melawan wakil Ekuador, Emelec awal April silam.
"Teriakan monyet dalam pertandingan melawan Emelec tidak mempengaruhi saya karena itu bukan yang pertama kalinya saya alami," kata Love kepada Globesporte. "Itu terjadi pada saya dua atau tiga kali saat bermain melawan Zenit, klub paling rasis di Rusia."
"Saya tak pernah mengatakan apapun, saya tak pernah marah. Itu hanya cara mereka. Sayangnya, beberapa pemain tak bisa menerima itu. Tapi saya bersyukur pada tuhan karena saya tak pernah punya masalah. Masuk kuping kanan, keluar kuping kiri, hidup terus berjalan," tuntasnya.
Editor | : | Husein Noval |
Komentar