Mantan pemilik Glasgow Rangers, Craig Whyte, terkena hukuman dilarang berkecimpung di sepak bola Skotlandia seumur hidup oleh Asosiasi Sepakbola Skotlandia (SFA). Hukuman itu dijatuhkan setelah Whyte terbukti bersalah tidak menjadi orang yang patut dan layak untuk menjadi seorang Direktur sebuah klub.
Keputusan petinggi SFA telah diambil Jumat (21/4), namun pengumumannya baru diumumkan pada pekan ini. Whyte, yang tidak datang meski telah diundang, dikenai tiga macam tuduhan, di mana dua tuduhan pertama terbukti, sementara yang ketiga tidak, serta diharuskan membayar denda sebesar 200 ribu pound atau sekitar 2,9 miliar rupiah.
Selain gagal menjalani tugas sebagai Direktur, tuduhan lain yang terbukti adalah mendatangkan keburukan dalam permainan sepak bola. Sementara, tuduhan bertindak dengan cara yang tidak tepat dan bertentangan dengan dunia sepak bola tidak terbukti.
"Hukuman ini tidak memengaruhi hidup saya. Hanya saja, saya sangat kecewa dengan apa yang menimpa Rangers. Ini sangat kejam," ujar Whyte kepada BBC Sport.
Sebagai tambahan, Rangers terbukti bersalah dalam lima tuduhan, yaitu mendatangkan keburukan bagi sepak bola, membawa klub masuk administrasi, gagal memastikan Whyte bertindak dalam aturan pejabat yang baik dan tepat, tidak memberi tahu SFA bahwa Whyte telah dilarang untuk menjadi seorang Direktur selama tujuh tahun pada 2010, serta bertindak dengan cara yang tidak benar dan melawan kepentingan sepak bola.
Klub yang bermarkas di Ibrox Stadium itu dikenai denda 160 ribu pound atau sekitar 2,3 miliar rupiah dan larangan melakukan pembelian pemain selama 12 bulan atas kesalahan-kesalahan di atas. Dengan adanya embargo itu, Rangers hanya bisa membeli pemain di bawah usia 18 tahun saja mulai musim depan.
"Ini semua benar-benar lelucon. Petinggi SFA menyatakan semuanya tidak ada masalah ketika makan malam dengan saya November silam, sekarang apa yang mereka katakan? Rangers adalah klub terbesar di Skotlandia, mereka seharusnya membantu, bukan semakin menjatuhkan tim yang saat ini sedang sakit. Fan Rangers akan mengingat kejadian ini untuk waktu yang lama," katanya.
Whyte membeli Rangers dari pemilik sebelumnya, David Murray, dengan harga satu pound atau sekitar 15 ribu rupiah saja pada 6 Mei 2011, karena rival Glasgow Celtic itu sedang berada dalam krisis keuangan hebat dan memiliki hutang yang mencapai 22 juta pound atau sekitar 325 miliar rupiah. The Gers akhirnya masuk proses administrasi pada 14 Februari 2012, dan pengelolaan klub diambil alih konsultan keuangan asal London, Duff and Phelps.
Menurut administrator, hutang Rangers pada 6 April 2012 sudah membengkak menjadi 134 juta pound atau sekitar 1,9 triliun rupiah. Demi menghindari kebangkrutan, pihak administrator terus berusaha mencari investor, namun sampai saat ini belum ada satu pihakpun yang memberikan penawaran untuk membeli klub pengoleksi 54 gelar juara Liga Skotlandia tersebut.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar