Laga Serie A antara Genoa melawan Siena di Luigi Ferraris, Minggu (23/4), sempat terhenti selama 45 menit akibat gangguan suporter garis keras tuan rumah. Pihak Ultras akhirnya menjelaskan alasan mengapa mereka sampai melakukan aksi memalukan tersebut.
Pertandingan terhenti di menit ke-54, ketika Ultras Rossoblu di Stadion Luigi Ferraris marah besar melihat timnya tertinggal 0-4 dari tim promosi, Siena. Situasi makin kacau setelah beberapa personil Ultras nekat memanjat pagar pembatas, dan meminta seluruh punggawa Grifone menanggalkan kostum karena dianggap tidak pantas menggunakannya.
"Semua orang berbicara apa yang kami lakukan adalah tindakan kekerasan. Padahal kekerasan itu adalah seperti yang terjadi pada derby Roma, di mana seseorang ditikam. Kemarin tidak ada kejadian yang seperti itu," ujar salah satu perwakilan Ultras, Fabrizio Fileni, kepada Studio Sport.
"Kami juga memutuskan agar pertandingan dilanjutkan kembali. Itu semua kami lakukan atas dasar kecintaan kepada klub yang saat ini terancam turun kasta ke Serie B," lanjutnya.
Laga tersebut akhirnya berakhir dengan skor 1-4 untuk kemenangan Siena, sehingga Genoa masih terpaku di peringkat 17 klasemen sementara Serie A. Buntut dari kekalahan itu, Presiden Enrico Preziosi memecat pelatih Alberto Malesani untuk kedua kali, serta menunjuk Luigi De Canio untuk membawa Marco Rossi dkk. selamat dari jurang degradasi.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar