PSSI di bawah komando Djohar Arifin Husin dan PSSI versi KPSI telah bertemu dengan tim Task Force AFC di Hotel Ritz Carlton, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/4). Dalam pertemuan yang dilakukan secara terpisah itu, sejumlah persoalan yang terjadi di sepak bola Indonesia di bahas di dalamnya.
Meski begitu, Sekretaris Jenderal PSSI, Tri Goestoro yang menjadi wakil dari PSSI, masih enggan membeberkan secara spesifik mengenai isi pertemuan dengan tim Task Force. Selain belum ada kesimpulan apapun, Tri beralasan hal itu dilakukannya atas permintaan AFC.
"AFC minta seperti itu. Mereka minta agar kita tidak bicara secara subtansi," kata Tri di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4).
Menurut Tri, AFC sendiri sangat mengetahui kondisi di Indonesia. Karena itu, untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman di tengah masyarakat, AFC meminta agar pertemuan tersebut tidak dipublikasikan secara spesifik.
"AFC kan sangat ingin kita bersatu kembali. Bukan hanya AFC, FIFA juga. Tim Task Force itu kan dibentuk FIFA," jelas Tri. "Agar kita bersatu, makanya mereka memanggil kita untuk diskusi."
Sementara itu, mengenai pertemuan lanjutan, seperti yang disebutkan AFC dalam situs resminya, the-afc.com, Tri tak membantah. "Tapi kami belum tahu jadwal pertemuan berikutnya kapan. Mestinya nggak lama lagi, mungkin minggu depan sudah dilakukan. Waktu kan terus berjalan. Apalagi, kita dihadapkan deadline, jadi harus cepat."
Secara keseluruhan, Tri sendiri mengaku optimistis penyelesaian lewat tim Task Force dapat berjalan lancar. "Saya juga optimistis sebelum tanggal 15 Juni sudah ada titik temu, sehingga kita bisa terhindar dari sanksi FIFA."
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar