58. Kemenangan PJ memaksa Aspac untuk memainkan semifinal kedua.
Babak Championship Series NBL Indonesai musim ini menggunakan sistem double elimination. Jika sebuah tim telah mengalami dua kali kekalahan maka akan tersingkir. Sepanjang championship Series, Aspac belum pernah kalah sedangkan PJ telah menelan sekali kalah saat melawan ASpac di fase grup.
Saat kembali melawan PJ di babak semifinal, Aspac terlalu banyak mengumbar foul pada dua kuarter awal. Kesalahan itu dimanfaatkan betul oleh PJ untuk menekan permainan Aspac.
Laga di awal kuarter pertama berjalan lamban. Kedua tim baru sama-sama menghasilkan enam poin ketika laga tinggal tersisa tiga menit. Rendahnya rata-rata field goals Aspac yang hanya mencapai 20 persen membawa tim asuhan Coach Tjetjep Firmansyah ini tertinggal dua poin di kuarter pertama, 10-8.
Memasuki kuarter kedua, center Aspac, M. Isman Thoyib telah melakukan tiga kali foul. Kondisi ini memaksa Coach Tjetjep untuk memasukan Antonius Joko. Joko yang cenderung lebih lamban menjadi santapan empuk Fidyan Dini dan Ponsianus Indrawan. Fidyan Dini dominan dengan tambahan lima poin di kuarter kedua dan mulai membawa Pelita Jaya unggul dengan selisih cukup lebar. Sebuah tembakan dari tengah lapangan dan masuk yang dilepaskan oleh Kelly Purwanto tepat pada saat bel akhir kuarter kedua membawa Pelita Jaya unggul 29-18.
Laga di kuarter ketiga semakin meyakinkan bahwa Pelita Jaya menunjukan tanda-tanda kemenangan. Isman Thoyib yang masuk di awal kuarter ketiga kembali melakukan foul dan terjebak pada kondisi foul trouble. Pelita Jaya sempat unggul hingga 15 poin di pertengahan kuarter ketiga. Kerja keras Rizky Effendi dengan enam poin di kuarter tiga membawa Aspac mempersempit ketertinggalan kembali ke 10 marjin, 42-32.
Aspac yang terus mencoba tembakan tiga angka, tidak mampu memasukan satupun dari 20 kali percobaan. Andalan Aspac, Xaverius pun seolah mengalami hari yang buruk dengan nol tembakan yang masuk dari 13 kali percobaan. Dua poin Xaverius adalah hasil free throw. Ketidakhadiran Isman Thoyib pada saat-saat genting membuat Fidyan Dini dominan. Center Pelita Jaya ini menjadi pengumpul angka terbanyak bagi Pelita Jaya dengan 18 poin.
Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar