Valentino Rossi kembali mengeluhkan buruknya performa Ducati GP12 saat melakoni sesi kualifikasi GP Jerez. The Doctor mengatakan kecepatan saat memasuki tikungan, menjadi alasan utama mengapa ia masih harus berkutat hebat untuk bisa mengendalikan tunggangannya tersebut.
Saat melakoni sesi pembuka di Qatar, pebalap asal Italia ini mengeluhkan mengenai tunggangannya yang tidak bisa mencengkram dengan baik di lintasan, sehingga ia hanya bisa menyelesaikan balapan di posisi ke-10.
Sementara saat melakoni sesi kualifikasi untuk ajang GP Jerez, Ahad (29/4), Rossi hanya bisa memulai balapan dari posisi ke-13. Posisinya terpaut jauh dari rekan setimnya, Nicky Hayden, yang akan memulai balapan dari posisi ketiga.
Rossi mengatakan kesulitannya untuk menaklukkan performa Ducati GP12 karena masih berkutat dengan turn-in feel dan juga kecepatan dari tunggangannya.
"Kondisinya sangat sulit, karena cuaca sangat dingin dan kondisi aspal dingin, walau tidak sepenuhnya. Meski begitu, kesulitan ini juga di alami oleh para pebalap lainnya, jadi bagi saya bukanlah sebuah permasalahan yang besar," kata Rossi seperti dilansir Autosport.
"Sayangnya, saya masih kesulitan untuk mengatasi motor dan juga saat memasuki tikungan, baik saat melakukan pengereman atau tidak. Saya memperlambat laju motor untuk mencapai sudut rebah secara maksimum dan tidak terlalu terburu-buru saat memacu kecepatan di tikungan. Namun, ketika tiba waktunya untuk berakselerasi, saya sudah terlalu banyak kehilangan pijakan," jelasnya.
"Kami sudah berusaha untuk mencari solusi dari situasi ini, tapi kami masih belum juga bisa untuk mengatasinya. Kami harus tetap mengerjakan setingan motor, karena Nicky tampil sangat apik di sesi kualifikasi," cetus pebalap berusia 33 tahun tersebut.
"Setelah membandingkan hasil dari analisis data, kami bisa mengkonfirmasi bahwa kami kehilangan banyak waktu saat memasuki tikungan. Namun, kami sedikit membaik saat lintasan basah, jadi kami harus menilik kembali kondisinya seperti apa saat berlangsungnya balapan nanti," pungkasnya.
| Editor | : | Galih Rachdityo |
Komentar