1. Pada laga ini Liverpool bahkan sudah unggul 3-0 di babak pertama.
Pelatih The Blues, Roberto Di Matteo melakukan rotasi relatif ekstrim dalam laga ini. Tak ada nama Petr Cech, Frank Lampard, Didier Drogba, maupun Juan Mata di skuad kali ini.
Demikian juga dengan Liverpool. Kenny Daglish tak menurunkan kekuatan penuh. Tak ada nama Steven Gerrard dan Jose Enrique di starting IX.
Sejak awal Liverpool sudah dominan. Serangan gencar yang dilakukan Luis Suarez cs. berbuah hasil di menit ke-19. Diawali aksi individu Suarez, Michael Essien gagal mengantisipasi bola dengan baik dan justru menjebol gawangnya sendiri. 1-0!
Berselang tujuh menit publik Anfield kembali bersorak. Menyambut umpan Maxi Rodriguez, Jordan Henderson berhasil menjebol gawang Ross Turnbull melalui sepakan kaki kanannya.
Liverpool makin bernafsu menyerang. Sebaliknya Chelsea terlihat sangat buruk dalam koordinasi pertahanan. Benar saja, hanya tiga menit berselang gol ketiga The Reds tercipta. Andy Carroll memberikan umpan melalui kepala pada Daniel Agger. Tanpa kesulitan punggawa asal Denmark itu menanduk bola menghujam gawang Chelsea. 3-0!
Memasuki masa injury time babak pertama Liverpool berpeluang menambah gol. Sial, peluang emas dari titik putih gagal dimaksimalkan dengan sempurna oleh Stewart Downing setelah sepakannya membentur tiang sebelah kanan.
Memasuki babak kedua Chelsea coba untuk bangkit. Hanya lima menit paruh kedua berlangsung The Blues bisa memperkecil ketinggalan melalui Ramires. Akan tetapi skor 3-1 tak bertahan lama. Hanya sebelas menit kemudian Liverpool kembali menjauh. Kesalahan Turnbull membuang bola berhasil dimaksimalkan oleh Jonjo Shelvy. Tanpa kesulitan Gelandang plontos itu mencetak gol keempat untuk timnya.
Hingga wasit meniup peluit panjang skor 4-1 untuk Liverpool tidak berubah. Kemenangan ini membawa The Reds naik satu tinggkat ke posisi delapan klasemen degan torehan 52 poin. Sebaliknya bagi Chelsea, kekalahan ini membuat mereka terpaku di posisi enam. Secara matematis The Blues sudah tak mungkin naik maupun turun dari posisi tersebut.
Kans Chelsea masuk zona Liga Champion melalui jalur liga sudah habis. Tak pelak kemenangan di partai final Liga Champion kontra Bayern Muenchen menjadi satu-satunya jalan bagi Chelsea untuk mentas di Liga Champion musim depan.
Editor | : | Husein Noval |
Komentar