Eye, akan didemonstrasikan dihadapan para petinggi FIFA di markas klub Southampton, St.Mary's Stadium, pada 19 Mei.
Teknologi Hawk-Eye menggunakan kamera dari berbagai sudut yang akan mengirim sinyal langsung kepada wasit dan selanjutnya memberitahukan apakah bola tersebut telah melewati garis gawang atau belum.
Manajer Pemasaran perusahaan yang memproduksi Hawk-Eye, Steve Carter, berharap produk mereka akan dipilih jika FIFA memutuskan untuk menggunakan teknologi garis gawang di pertandingan sepak bola. Hawk-Eye memang bersaing dengan produk perusahaan asal Denmark, GoalRef, yang baru akan didemonstrasikan di hadapan petinggi FIFA pada 2 Juli.
"Spesifikasi dan kondisi setiap stadion pasti berbeda, jadi untuk saat ini kami belum berpikir terlalu jauh. Kami akan berkonsentrasi untuk melakukan yang terbaik dalam tiga minggu ke depan, karena apapun masih bisa terjadi," ujar Carter kepada Sky Sports.
"Saya menganalogikan kondisi kami saat ini seperti sedang berada di babak semifinal sebuah turnamen dan hanya ingin berkonsentrasi untuk memenangi pertandingan," lanjutnya.
Kepala Pengembangan Wasit Senior FA, Neale Barry, menginginkan teknologi garis gawang sudah digunakan di Inggris pada awal kompetisi musim depan.
"Jika telah disetujui FIFA, maka tidak ada alasan bagi FA untuk tidak menggunakan teknologi tersebut di awal musim nanti," kata Barry.
Hawk-Eye rencananya akan diujicoba pada laga final kompetisi Hampshire FA, antara Eastleigh melawan Afc Totton, Rabu (19/5), di St.Mary Stadium, Southampton. Pertandingan itu dipilih karena merupakan kota di mana perusahaan tersebut bermarkas.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar