Gelandang yang juga merangkap sebagai kapten QPR, Joey Barton, memang dikenal gemar membuat ulah. Insiden teranyar adalah ketika Barton menyerang tiga pemain Manchester City di laga pamungkas Premier League, Minggu (13/5), sehingga terancam terkena sanksi larangan tampil sebanyak sembilan pertandingan.
Barton diusir wasit Mike Dean setelah diketahui menyikut striker The Citizen, Carlos Tevez, di dekat kotak penalti QPR. Tidak berhenti sampai di situ, Barton melanjutkan aksi brutalnya dengan menendang Sergio Aguero, menyundul Vincent Kompany, dan nyaris baku hantam dengan Mario Balotelli di pinggir lapangan sebelum dipisahkan Micah Richards.
Menurut Guardian, FA kemungkinan besar akan memberikan hukuman berat kepada Barton setelah menerima laporan resmi dari ofisial pertandingan. Namun, bukan Barton namanya jika tidak membuat kontroversi. Seusai laga, Barton masih saja memanaskan situasi dan mengakui bahwa tindakan buruk yang dilakukan adalah agar pemain City juga mendapat kartu merah.
"Saya hanya bisa meminta maaf kepada fan dan rekan-rekan setim. Saya masih merasa tidak pantas mendapat kartu merah dan mencoba membuat pemain City diusir juga," tulis Barton di akun twitter pribadinya.
"Insiden itu bukanlah momen yang paling membanggakan untuk saya, tapi siapa peduli, kami aman di Premier League...dan itulah yang paling penting," lanjutnya.
Karier dan kehidupan Barton memang beberapa kali diwarnai insiden kontroversial dan masalah disiplin. Barton pernah masuk penjara selama 77 hari sejak 20 Mei 2008, akibat terbukti melakukan penyerangan kepada beberapa orang hingga sang korban kehilangan kesadaran, di sebuah restoran cepat saji, McDonald's, di Liverpool.
Kejadian paling fenomenal adalah pada 1 Mei 2007 saat masih berkostum Manchester City. Ketika sedang latihan, Barton secara membabi-buta menyerang rekan setimnya, Ousmane Dabo, hingga babak belur! Insiden itu membuat Barton dihukum empat bulan oleh pihak klub dan mengakhiri kariernya di klub asal Eastland tersebut.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar