2, Minggu (13/5). Penantian selama 44 tahun terjawab sudah oleh pria asal Italia, Roberto Mancini. Selain Mancini, Roberto Di Matteo juga membawa kejayaan bagi Chelsea, yang sukses meraih Piala FA usai mengalahkan Liverpool 2-1.
Dua pria asal Italia langsung menjadi tersohor karena membawa tim mereka yang berwarna biru mempermalukan sang rival berwarna merah.
Roberto Di Matteo dapat dikatakan lebih hebat ketimbang Roberto Mancini. Di Matteo diangkat menjadi caretaker Chelsea pada Maret 2012, usai dipecatnya Andre Villas-Boas oleh kubu Roman Abramovich. Di Matteo langsung membawa The Blues tancap gas hingga meraih dua final di Piala FA dan Liga Champion. Bahkan pria kelahiran Swiss berusia 41 tahun, sudah memberikan trofi Piala FA bagi Chelsea pada awal kariernya sebagai juru taktik.
Prestasi berbeda ditorehkan oleh Roberto Mancini. Ia memulai kariernya sebagai manajer Manchester City pada Desember 2009, menjadi pengganti Mark Hughes yang dipecat oleh kubu Sheikh Mansour. Ia tidak mampu memberikan gelar pada musim perdananya di tanah Inggris. Musim berikutnya, Mancini meraih gelar juara perdananya bersama City, yaitu trofi Piala FA, usai mengalahkan Stoke City 1-0 pada laga final di Wembley. Kemudian pada musim ini, 2011/12, pria kelahiran Ancona berusia 47 tahun, menjadi aktor utama peruntuh dominasi Manchester United di Premier League.
Sungguh unik, baik Roberto Di Matteo maupun Roberto Mancini, merupakan ahli strategi yang pernah memperkuat Lazio sebagai pemain. Di Matteo berseragam I Biancoceleste dari 1993 hingga 1996, sedangkan Mancini membela Gli Aquilotti dari 1997 hingga 2001.
Apabila status Roberto Di Matteo dipermanenkan jadi manajer tetap, maka ia akan bertempur dengan eks Lazio lainnya, Roberto Mancini, pada laga Community Shield musim depan.
Editor | : | Brian Yosef |
Komentar