Claudio Ranieri mengkonfirmasi ketertarikannya untuk kembali lagi menangani Fiorentina dan mengakui La Viola memiliki tempat yang sangat spesial di hatinya. Setelah dipecat Internazionale pada Maret lalu, sampai saat ini Ranieri masih belum menangani klub mana pun juga.
Pelatih kelahiran Roma 60 tahun lalu tersebut hanya bertahan selama enam bulan di Giuseppe Meazza, sebelum akhirnya dipecat oleh pihak klub karena menurunnya performa I Nerazzurri di ajang Serie A dan kompetisi Eropa.
Akan tetapi, akhir-akhir ini Ranieri sudah erat dikaitkan dengan Fiorentina, setelah klub asal Florence itu memecat sang pelatih, Delio Rossi, akibat terlibat perselisihan dengan penyerang La Viola, Adem Ljajic, di pinggir lapangan.
Ranieri mengungkapkan masih belum memasuki pembicaraan serius dengan kedua pemilik Fiorentina, Diego dan Andrea Della Valle, tapi mengakui tetap membuka peluang untuk kembali lagi ke Artemio Franchi.
"Sejujurnya, sampai saat ini kami masih melakukan pembicaraan ringan saja. Saya tahu keluarga Della Valle ingin melakukan sesuatu yang penting dan saya diminta untuk bertemu dengan mereka," kata Ranieri pada Il Corriere dello Sport, Rabu (16/5).
"Saya menerima beberapa penawaran dan akan menindak lanjuti kesemuanya. Akan tetapi, Fiorentina tetap bersemayam di dalam hati saya dan Anda bisa memastikannya. Saya sangat termotivasi seperti halnya sewaktu memikul tanggung jawab untuk mengembalikan Fiorentina ke Serie A dan membawa mereka kembali ke pentas sepak bola Eropa," jelasnya.
Ranieri menangani La Viola pada 1993, tidak lama setelah mereka terdegradasi ke Serie B. Eks bos Chelsea ini sukses membawa Fiorentina kembali lagi ke ajang Serie A di tahun pertamanya menangani I Gigliati.
Pelatih yang mendapat julukan The Tinkerman dari media Inggris sewaktu menangani Chelsea, mempersembahkan pada Fiorentina trofi Coppa Italia dan Super Coppa Italiana di 1996, sebelum mundur dari jabatannya untuk menangani Valencia di 1997.
Editor | : | Galih Rachdityo |
Komentar