Tak hanya kepada pemain, apresiasi juga dilayangkan manajer tim nasional Indonesia, Ramadhan Pohan kepada sang arsitek tim, Nilmaizar. Menurut politisi partai Demokrat itu kemenangan Indonesia juga tak lepas dari strategi yang dipakai eks pelatih Semen Padang itu.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Nablus, Palestina, Kamis (17/5), Nlmaizar sendiri memakai formasi 4-4-2. Ia menempatkan Titus Bonai dan Irfan Bachdim sebagai ujung tombak.
Meski formasi tersebut tak bisa menghindarkan Indonesia dari tekanan bertubi-tubi Mauritania, namun RP menilai formasi itulah yang membuat Indonesia bisa mencetak dua gol kemenangan.
"Formasi itu ternyata hanya tipuan Nilmaizar saja. Ia ternyata ingin mengelabui Mauritania. Pasalnya jurus yang sesungguhnya adalah serangan balik," terang RP dalam rilis yang diterima Bolanews.
Dengan skema serangan balik Indonesia memang terbukti bisa mencetak dua gol, masing-masing lewat tusukan Hendra Adi Bayou dengan memanfaatkan umpan Titus Bonai, dan sebuah umpan ke kotak penalti yang coba dipotong oleh Yacoub, bek Mauritania namun justru mengalirkan bola masuk ke gawang MaurÍtania.
"Taktik serangan balik cepat inilah yang diulang-ulang. Coach Nil sendiri sebelumnya meminta semua pemain agar punya mindset, dan cepat menyerang, serta lekas dan sigap bertahan. Ini terbukti sukses, walaupun secara fisik jelas berat."
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar