media lokal menyebut keinginan untuk angkat kaki dari Shenhua disebabkan memburuknya hubungan Anelka dengan petinggi klub.
Anelka bergabung dengan Shenhua pada bursa transfer Januari dan dikontrak selama dua tahun dengan gaji sebesar 234 ribu euro atau sekitar 2,7 miliar rupiah per pekan. Namun, meski telah diperkuat Anelka, Shenhua tetap tepuruk di klasemen sementara Liga Super Cina.
Buruknya performa tim memaksa Shenhua memecat pelatih kepala asal Prancis, Jean Tigana, pada bulan lalu. Shenhua langsung menunjuk Anelka sebagai pemain merangkap pelatih, ditemani mantan manajer tim nasional Kongo, Jean-Florent Ikwange Ibenge, sebagai "pelatih kepala".
Anelka ternyata sulit menerima keputusan klub yang mempekerjakan orang lain untuk mengambil alih tanggung jawabnya. Karena merasa sudah tidak didukung manajemen, Anelka langsung mengancam angkat kaki dari Shenhua.
"Pada dasarnya, saya-lah pelatih kepala yang memutuskan formasi dan pemain inti, serta menangani latihan tim setiap hari," ujar Anelka kepada Xinmin Evening News.
"Jika tidak ada seorangpun di klub ini yang mendukung, maka saya akan memberikan keputusan untuk berhenti atau tidak pada beberapa pekan mendatang," lanjutnya.
Ini adalah pengalaman pertama Anelka menjadi pelatih merangkap sebagai pemain. Entah karena Anelka yang belum berpengalaman atau kurang harmonisnya suasana di ruang ganti, posisi Shenhua justru semakin menurun dan bahkan semakin mendekati dasar klasemen Liga Super Cina.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar