Berprofesi sebagai atlet cabang sepeda di Indonesia saat ini terbilang sulit. Minusnya profesionalisme di tubuh pengurus resmi sepeda Indonesia menjadi hambatan bagi olah raga yang digemari masyarakat ini. Ya, kurangnya dukungan dan perhatian pemerintah membuat olah raga sepeda belum mampu dijadikan sebagai ladang pekerjaan.
Hal ini diungkapkan oleh pesepeda nasional, Chandra Ariavijaya, saat acara soft launching Bola Bike Camp, di Arus Liar, sungai Citarik, Sukabumi, pada 19-20 Mei 2012.
"Sulit untuk dijadikan ladang pekerjaan. Mengingat profesionalisme di Indonesia tak berjalan baik," ungkap pria berumur 50 tahun ini.
Lontaran pesimisme tersebut tak begitu saja terlontar dari mulut Om Chan, panggilan akrab Chandra. Pengalaman segudang yang dimiliki pria yang menggeluti olah raga sepeda sejak tahun 1988 ini, menjadi alasannya. Ya, mengingat om Chan telah kenyang pengalaman dalam cabang sepeda. Ia telah mengikuti berbagai ajang kejuaraan tingkat internasional, bahkan pernah meraih peringkat 30 untuk World Cup pada tahun 1993.
Tak hanya itu, Om Chan pun berhasil melatih pesepeda nasional berprestasi di ajang tingkat Asia dan Internasional. Sebut saja, Feri Sonic, Sugianto Hoho Setiawan, dan Ratu Downhill Indonesia, Risa Suseanty.
Wajar bila akhirnya Om Chan menanggapi positif diadakannya Bola Bike Camp. Untuk lebih mengenalkan olah raga sepeda kepada masyarakat umum. Di kamp pelatihan sepeda ini, diajarkan mengenai Basic Skill, Safety Riding, dan Manuver Skill yang harus dimiliki, terutama bila ingin mengenal lebih jauh tentang sepeda gunung.
Mantan pelatih sepeda nasional ini pun berbagi ilmu mengenai asupan makanan sebelum bersepeda. "Bila ingin long ride di hari Minggu, maka sepanjang hari Sabtu jangan kebanyakan makan lemak atau daging. Usahakan makan pisang atau kentang 30 menit sebelum bersepeda," pesan Om Chan, yang menjuarai Seri 1 kelas Grand Master Kejurnas Downhill 2012, pada medio April.
Editor | : | Octa Kusuma Nugraha |
Komentar