Nakbah harus terhenti. Hal ini diperoleh setelah dalam partai semifinal kontra Palestina di Stadion Al-Hussein bin Ali, Hebron, Palestina, Selasa (22/5) atau Rabu dini hari WIB, Merah Putih dikalahkan tuan rumah dengan skor 1-2.
Dengan begitu, Indonesia urung ke partai final. Sebaliknya Palestina melenggang ke partai pamungkas dan akan menghadapi Tunisia, 24 Mei mendatang.
Menyangkut kegagalan Indonesia menembus partai final, Ramadhan Pohan, manajer timnas, angkat bicara. Lewat situs pribadinya, Ramadhanpohan.com, RP mengakui dirinya tak terlalu kecewa.
"Pasukan debutan Indonesia sudah melakukan yang terbaik. Irfan Bachdim, Wijitanto, Hamdi, kiper Hendra sudah tampil maksimal. Tapi inilah sepak bola. Main bagus tidak harus berarti juara," jelas RP.
"Dengan 15 jumlah pemain tersisa, karena beberapa cedera dan Okto-Pahabol tak dapat visa, perjuangan coach Nil Maizar sudah maksimal."
Ditambahkan politisi partai Demokrat itu, timnas sendiri terhenti secara terhormat. "Kawan-kawan pemain sudah bermain sangat bagus. Sayang sekali permainan indah Bachdim, Samsul, Novan, Novendi cs. dirusak oleh penalti. Mental teman-teman sempat down."
"Begitu pun Bachdim dijatuhkan di kotak penalti, sayang kita tak beruntung. Patut dipuji kesabaran pemain kita yang merespon sportif," sambungnya.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar