Nakbah, juga melawan Internazionale Milano, tim nasional Indonesia rencananya akan bertemu Filipna dalam pertandingan uji coba di Manila, 5 Juni mendatang. Sebagai persiapan, Fabio Oliviera, asisten pelatih timnas mengatakan bahwa pemusatan latihan akan digelar 31 Mei sampai 2 Juni mendatang.
Namun, jika melihat kondisi saat ini, pemusatan latihan timnas sendiri berpeluang kembali tak dihadiri oleh para pemain yang merumput di Indonesia Super League (ISL). Belum kelarnya ISL, juga sudah tak diakuinya Djohar Arifin Husin sebagai Ketua Umum PSSI, dipastikan menjadi alasan klub melepas pemainnya ke timnas.
Akan tetapi, permasalahan terkait tidak bisanya pemain ISL memperkuat timnas ternyata bukan karena hal itu saja. Presiden Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman menjelaskan bahwa pemain ISL sendiri sebenarnya bisa saja memperkuat Indonesia. Hanya saja, itu akan terjadi apabila surat legalitas dari FIFA yang menyebut bahwa pemain ISL sudah bisa perkuat timnas dikeluarkan PSSI.
"Surat itu tentu harus kami miliki, karena menurut saya, kami butuh bukti yang kongkret. Surat itu sendiri sudah kami minta ke PSSI jauh-jauh hari, tapi sampai saat ini belum kami terima," kata Ponaryo di Hotel Atlet Century, Jakarta, Senin (28/5).
Seperti yang diketahui, sebelum memperbolehkan pemain ISL perkuat timnas, PSSI sendiri menganggap ISL merupakan kompetisi yang ilegal. Dengan anggapan tersebut, PSSI sebelumnya memberitakan bahwa FIFA tidak memperbolehkan pemain yang berada di liga tak resmi memperkuat tim nasionalnya.
"Itu pentingnya surat itu. Takutnya ketika kami perkuat tim nasional ternyata FIFA masih melarang, kami yang akan malu. Akhirnya, pemain yang dicaci maki," tambah Firman Utina.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar