Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Berharap Tewasnya Penonton Tak Terulang

By Frengky Aruan - Selasa, 29 Mei 2012 | 17:17 WIB
Bernhard Limbong
Erly Bahtiar/Bolanews
Bernhard Limbong

Tewasnya tiga penonton di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (27/5), menimbulkan keprihatinan dari banyak pihak, tak terkecuali PSSI selaku induk sepak bola Indonesia.

PSSI lewat Penanggung Jawab Tim Nasional, Bernhard Limbong pun menyampaikan luka mendalam atas jatuhnya korban di laga klasik sepak bola Indonesia itu.

"Kami mengucapkan turut berbela sungkawa atas kejadian ini," kata Limbong di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (29/5). "Mudah-mudahan ini menjadi yang terakhir." 

Dengan harapan tersebut, Limbong meminta pihak keamanan lebih sigap lagi mengamankan pertandingan sepak bola. Menurut Limbong, kejadian itu sebenarnya tak terjadi asalkan pihak keamanan benar-benar menjalankan tugas sesuai prosedur keamanan.

"Di dalam prosedur, pihak keamanan kan harus menjaga bukan sebelum dan saat pertandingan saja, tapi juga sesudah pertandingan," terang Limbong.

Namun demikian, Limbong tak ingin berbicara banyak soal keamanan. "Itu domain pihak keamanan."

Sementara itu, sebelumnya Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Timur Pradopo telah angkat suara. Ia mengatakan bahwa tempat kejadian itu bukan wilayah kerja pihaknya.

"Bukan tidak terpantau, itu kan bukan target pengamanan. Target pengamanan kan yang ada di ring road Senayan," terang Timur.

Namun begitu, Kapolri berjanji akan mengusut kejadian tersebut. "Intinya, pihak polisi akan serius untuk mengungkap kematian tiga penonton."

Seperti yang telah disebutkan di atas, laga melawan Persija melawan Persib di SUGBK harus memakan tiga korban. Ketiganya tewas lantaran dikeroyok kelompok suporter di kawasan SUGBK.

Dari hasil identifikasi, nama ketiga korban tewas itu sendiri sudah diketahui. Yang pertama, Lazuardi alias Aju, pemuda berusia 29 tahun warga Menteng, Jakarta Pusat. Kedua, Rangga Cipta Nugraha, pemuda berusia 22 tahun warga Bandung yang bekerja di sebuah outsourcing PT DHL. Sementara yang ketiga, yakni Dani Maulana, pelajar berusia 16 tahun yang bermukim di Jatiasih, Bekasi.


Editor : Frengky Aruan


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X