baru ini. Ia menyarankan agar sepak bola di negara pizza itu ditangguhkan selama dua sampai tiga tahun agar kasus serupa tak terjadi lagi.
Saran itu mungkin sedikit "nyeleneh". Namun menurut Monti, hal itu mungkin perlu dilakukan agar semua masalah sepak bola Italia saat ini bisa terselesaikan. Paling tidak selama masa penangguhan, pihak yang berwenang maupun Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) bisa membersihkan sepak bola Italia dari oknum-oknum tak bertanggung jawab.
"Berita beberapa hari ke belakang mengenai sepak bola menyebabkan kesedihan yang mendalam dan kini ide mengenai pembekuan menyeruak," kata Monti di Football Italia.
"Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat banyak fenomena yang memalukan. Kita baru-baru ini melihat pemerasan, yang membuat salah seorang pemain Genoa harus berlutut karena ancaman yang diterimanya. Saya juga menemukan kalau uang publik digunakan untuk menyelesaikan utang sepak bola dan itu masih berlangsung," sambungnya.
Kasus pengaturan skor ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Italia. Sebelum Scommessopoli, yang merupakan pengaturan skor di liga kasta bawah di Italia, Serie A juga pernah dilanda kasus yang sama enam tahun lalu. Saat itu kasus tersebut disebut Calciopoli, yang ketika itu melibatkan beberapa klub besar seperti Juventus, AC Milan, Fiorentina, Lazio, dan Reggina.
"Karena masalah tersebut, saya mengajukan proposal, bukan dari pemerintah, tapi berdasarkan dari pemikiran pribadi. Saya menyarankan agar sepak bola ditangguhkan untuk dua atau tiga tahun lamanya untuk membantu permainan ini bisa kembali pulih," pungkas pria berusia 69 tahun tersebut.
Editor | : | Arnoldi |
Komentar